5 Negara Ini Batasi Teknologi ChatGPT, Bahkan Ada yang Larang Penggunaan

24 April 2023, 19:39 WIB
Ilustrasi. Negara-negara yang membatasi dan melarang penerapan teknologi Artificial Intelligence pada ChatGPT ///Pexels/ Sanket Mishra

MALANG TERKINI – ChatGPT, teknologi dari OpenAI yang didukung Microsoft telah membuat Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif menjadi sensasi global.

Bisnis secara global berebut untuk memasukkan, mendukung, dan menambahkan teknologi AI ke produk mereka. Sementara banyak perusahaan dan orang-orang kagum dengan teknologinya, banyak juga yang cemas tentang teknologi ChatGPT dan efek jangkauannya yang jauh.

Beberapa pemimpin dunia memperingatkan agar tidak terburu-buru menggunakan AI tanpa pengawasan. Baru-baru ini, anggota parlemen Uni Eropa (UE) telah mendesak para pemimpin dunia untuk mengadakan pertemuan, guna menemukan cara untuk mengontrol pengembangan sistem kecerdasan buatan (AI) canggih seperti ChatGPT, dengan mengatakan bahwa teknologi tersebut berkembang lebih cepat dari yang diharapkan.

Baca Juga: Sambutan atau Pidato Halal Bihalal Idul Fitri bersama Keluarga Besar Tema Berbakti Kepada Orang Tua

Para pemimpin ini telah meminta Presiden AS dan Presiden Uni Eropa untuk mengadakan pertemuan, dan mengatakan bahwa perusahaan AI harus lebih bertanggung jawab.

Kekhawatiran terkait teknologi AI generatif mencakup jumlah data yang dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung model pembelajaran mesin AI. Ketakutan besar lainnya adalah potensi gangguan yang mungkin ditimbulkan terhadap pekerjaan, ekonomi dan struktur sosial.

Dilansir Malang Terkini dari The Times of India, inilah cara negara-negara secara global menanggapi popularitas teknologi AI, seperti ChatGPT.

Negara yang melarang penggunaan ChatGPT

ChatGPT tidak tersedia di negara-negara di antaranya, China, Rusia, Ukraina, Mesir, Korea Utara, Kuba, dan Iran:

Baca Juga: Ciri-Ciri atau Tanda Wanita Sudah Selingkuh dengan Pria Lain

1. Italia: Dilarang sementara

Italia untuk sementara melarang ChatGPT. Negara itu memberlakukan larangan sementara pada ChatGPT pada 31 Maret, setelah badan data nasional menyampaikan kekhawatiran atas kemungkinan pelanggaran privasi, selain itu karena teknologi tersebut gagal memverifikasi pengguna berusia 13 tahun ke atas.

2. China: ChatGPT dilarang, namun masih dipertimbangkan jika bisa ikuti regulasi negaranya

ChatGPT tidak tersedia di China karena aturan sensor internet yang ketat. Namun, China masih mempertimbangkan jika AI generatif dapat menyesuaikan norma-norma yang dipandu di negara tersebut.

China baru-baru ini menyusun aturan baru untuk penggunaan dan pengembangan AI generatif. Regulator dunia maya China meluncurkan draf langkah-langkah untuk mengelola layanan AI generatif, dengan mengatakan bahwa perusahaan teknologi harus menyerahkan penilaian keamanan kepada pihak berwenang sebelum meluncurkan produk ke publik.

Baca Juga: Tugas Siswa SD dan SMP: Contoh Cerita Libur Lebaran Idul Fitri Bersama Keluarga Mudik ke Kampung

3. Prancis: Masih menyelidiki ChatGPT

Prancis mengatakan sedang menyelidiki beberapa keluhan tentang ChatGPT setelah chatbot AI diduga melanggar aturan privasi.

4. Uni Eropa: Berencana untuk membatasi penggunaan teknologi AI

Negara-negara di Uni Eropa berencana membatasi penggunaan teknologi seperti ChatGPT. Sekelompok pembuat undang-undang Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa mereka menyusun aturan pada ChatGPT OpenAI yang didukung Microsoft dan sistem kecerdasan buatan canggih lainnya.

Dalam sebuah surat terbuka, para legislator UE menyerukan penerapan peraturan tentang pengembangan yang disebut "Tujuan Umum sistem AI", seperti ChatGPT dan Google's Bard.

Surat terbuka tersebut memperingatkan bahwa AI dapat menyebarkan informasi yang salah pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan diduga bahwa mesin tersebut dapat mengakali, usang, dan dapat menggantikan manusia, jika dibiarkan.

Baca Juga: Resep Minuman Sehat Turunkan Kolesterol Jahat Karena Makanan Lebaran, Bisa Kurangi Berat Badan

5. AS: Masih mengerjakan kebijakan terkait akuntabilitas AI

Pemerintah AS sedang mengerjakan kebijakan yang dapat membantu membentuk ekosistem akuntabilitas AI. The National Telecommunications and Information Administration, yang merupakan Departemen Perdagangan, dan bertugas untuk memberi nasihat kepada Gedung Putih tentang kebijakan telekomunikasi dan informasi, termasuk kepentingan dan peraturan dalam mekanisme akuntabilitas AI, termasuk ChatGPT.

Itulah 5 negara yang membatasi penggunaan Artificial Intelligence (AI), termasuk pelarangan penerapan teknologi ChatGPT.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler