Xi Jinping dan Zelensky Pertama Kali Lakukan Pembicaraan Telepon, Bahas Rusia?

27 April 2023, 08:48 WIB
Xi Jinping dan Zelensky telah melakukan pembicaraan melalui telepon guna bahas perdamaian /// Tangkapan Layar YouTube/ Channel News Asia

MALANG TERKINI - Presiden China Xi Jinping akhirnya melakukan pembicaraan untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pembicaraan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut dilakukan melalui telepon pada hari Rabu 26 April 2023.

China Central Television (CCTV), salah satu jaringan televisi milik negara China melaporkan bahwa Xi Jinping mengatakan kepada Zelensky, pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar dari perang.

Xi Jinping mengatakan bahwa mengenai krisis yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, China selalu berdiri di sisi perdamaian, dan berusaha untuk mempromosikan pembicaraan damai antara kedua negara.

Baca Juga: Sisir Kumis hingga Lirik Naskah Tulisan Tangan Freddie Mercury Vokalis Queen Akan Dilelang

China akan kirim delegasi ke Ukraina bahas konflik dengan Rusia

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, Xi Jinping mengatakan kepada Zelensky bahwa China akan mengirim delegasinya ke Ukraina. Pembicaraan diadakan guna membicarakan penyelesaian konflik antara Ukraina dengan Rusia.

Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa selain Ukraina, pihak China pun akan mengirim perwakilan khususnya ke negara-negara lain guna melakukan komunikasi mendalam dalam upaya penyelesaian krisis politik Ukraina.

Sebelumnya, pada awal April, Xi Jinping mengatakan bahwa dia bersedia berbicara dengan Zelensky.

Zelensky dalam unggahan Twitter pada Rabu, 26 April 2023, menulis bahwa ia telah melakukan panggilan telepon yang panjang dan bermakna dengan Presiden China, Xi Jinping.

Baca Juga: Buku Principles for Navigating Big Debt Crises Karya Ray Dalio Bahas Tentang Apa?

Menurut Zelensky, dengan adanya penunjukan duta besar Ukraina untuk China akan mendorong kuat hubungan bilateral kedua negara.

Pavel Ryabikin yang sebelumnya menjabat sebagai kepala kementerian industri strategis Ukraina, ditunjuk sebagai duta besar baru Kyiv untuk China, di mana sejak Februari 2021 Ukraina tidak memiliki perwakilan negaranya di China.

Xi Jinping katakan bahwa China bersikap netral

Dalam percakapan, Xi Jinping mengatakan bahwa China tidak akan melihat api dari sisi lain, atau menambah bahan bakar ke dalam api, apalagi memanfaatkan krisis untuk mendapatkan keuntungan.

China mengatakan netral dalam konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, dan Xi Jinping tidak pernah mengutuk invasi Rusia.

Pada bulan Februari, Beijing meluncurkan makalah berisi 12 poin yang menyerukan penyelesaian politik untuk krisis di Ukraina.

Baca Juga: 8 Hal Wajib Dilakukan di Labuan Bajo, Surga Wisata Indonesia Timur

Poin pertama dalam makalah, menyebutkan bahwa kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial semua negara harus ditegakkan dengan cara efektif.

Xi Jinping meminta Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan pembicaraan damai. Ia berpendapat, dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi yang layak untuk menyelesaikan konflik.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler