Pejabat PBB: Taliban Akan Umumkan Sekolah Menengah Dibuka untuk Anak Perempuan

- 16 Oktober 2021, 16:22 WIB
Ilustrasi: Anak-anak perempuan usia sekolah di Afghanistan
Ilustrasi: Anak-anak perempuan usia sekolah di Afghanistan /Pixabay/Davidmark

Sejak pengambilalihan Afghanistan pada 15 Agustus ketika pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir setelah 20 tahun, Taliban mendapat tekanan internasional yang meningkat untuk memberi kepastian tentang hak-hak perempuan atas pendidikan dan pekerjaan.

Omar Abdi mengaku bahwa dalam setiap pertemuannya, ia menekan Taliban untuk membiarkan anak perempuan melanjutkan pendidikan mereka sebab pendidikan adalah hal penting untuk anak perempuan itu sendiri dan untuk negara secara keseluruhan.

Dia juga menambahkan, ketika Taliban digulingkan dari kekuasaan pada tahun 2001 oleh koalisi pimpinan AS karena menyembunyikan Osama bin Laden yang mendalangi serangan 9/11 di Amerika Serikat, hanya satu juta anak Afghanistan yang bersekolah di semua jenjang pendidikan.

Selama 20 tahun terakhir, angka itu meningkat menjadi hampir 10 juta anak di seluruh jenjang, termasuk empat juta anak perempuan. Lalu, dalam dekade terakhir jumlah sekolah bertambah tiga kali lipat dari 6.000 menjadi 18.000.

Baca Juga: Kelompok Militan Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afganistan, Zaranj

Omar Abdi menegaskan pencapaian pendidikan dalam dua dekade terakhir harus diperkuat dan tidak boleh ada kemunduran.

Akan tetapi, wakil kepala United Nations Children’s Fund menyatakan meskipun ada kemajuan ini, 4,2 juta anak-anak Afghanistan tidak bersekolah termasuk 2,6 juta anak perempuan.

Jika semua anak perempuan diperbolehkan bersekolah di sekolah menengah, Omar Abdi berpendapat bahwa masih ada upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi perlawanan dari kaum konservatif untuk mengizinkan anak perempuan mengenyam pendidikan menengah.

Ia menambahkan pihak berwenang yang dia temui mengatakan bahwa ketika mereka menerapkan kerangka kerja, akan ada lebih banyak orang tua yang yakin untuk menyekolahkan anak perempuan mereka.

Saat berada di Kabul, wakil kepala UNICEF mengatakan dia juga mengunjungi rumah sakit anak-anak dan terkejut melihat betapa penuhnya rumah sakit itu dengan anak-anak kekurangan gizi, yang mana beberapa di antaranya adalah bayi.

Halaman:

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah