Kong Feng dari Universitas Pertanian China di Beijing mengatakan bahwa lebih banyak ruang bawah tanah ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menampung air banjir sebagai reservoir darurat.
Dalam kasus ini, pemerintah daerah terkadang menyalahgunakan uang yang diberikan untuk pembangunan kota spons dan enggan menggunakan lahan mahal untuk sistem drainase alami.
Ada bukti dari tempat lain bahwa spongifying dapat membuat perbedaan, seperti Zhengzhou, kota Wuhan yang rawan banjir, di tepi Sungai Yangzi, dipilih sebagai kota spons percontohan pada tahun 2015.
Sementara itu, banyak kritikus mengabaikan fakta bahwa di Zhengzhou ketinggian air turun lebih cepat daripada yang seharusnya.***