5. Kerusakan lingkungan
Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Samarinda Kaltim, Cocok untuk Healing
Dubai berkembang dengan sangat cepat, salah satu faktornya adalah banyak pekerja yang dipekerjakan untuk membangun kompleks dan bangunan baru. Dampak dari hal ini adalah banyaknya limbah dari lokasi konstruksi, sedangkan fasilitas pengolahan limbah tidaklah secepat dalam pembangunan kotanya.
Akibatnya banyak para pebisnis yang memilih membuang limbahnya asal-asalan. Dubai juga pelaku reklamasi yang giat, sedangkan proyek reklamasi menyebabkan perubahan lingkungan hidup.
Untuk 1 proyek reklamasi, membutuhkan 87 juta ton batu dan 1,5 juta ton pasir, sedangkan tahap pertamanya adalah dengan menghancurkan terumbu karang, pantai pendaratan penyu, hingga membuat air menjadi keruh.
Itulah sisi gelap dari Kota Dubai yang terkenal akan kemewahannya. Semoga bermanfaat!***