Badai PHK Berlanjut di AS, Mark Zuckerberg Pangkas Lagi 10.000 Karyawan Meta

- 15 Maret 2023, 13:19 WIB
Mark Zuckerberg CEO Meta
Mark Zuckerberg CEO Meta ///Tangkapan layar YouTube Meta

Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, perusahaan teknologi menjadi penyumbang terbesar, karena telah memecat lebih dari 290.000 pekerja sejak awal tahun 2022.

Pelonggaran karyawan Meta telah menjadi salah satu sektor yang paling menonjol. Di atas kesengsaraan inflasi, perusahaan juga menghadapi ancaman pahit terhadap bisnis, sementara saat ini Mark Zuckerberg sedang menghabiskan banyak uang untuk rencana membangun metaverse futuristik.

Mark mengatakan bahwa sebagian besar PHK, baru akan mulai diumumkan dalam dua bulan ke depan. Namun hal itu tidak menjamin bahwa hal yang sama akan berlanjut hingga akhir tahun.

Restrukturisasi dalam grup teknologi ini, rencananya akan diumumkan pada akhir April dan pemotongan grup bisnis akan dilakukan pada bulan Mei.

Meta juga akan menghapus banyak lapisan manajemen dan meminta banyak manajer untuk menjadi kontributor individu, sambil menghilangkan peran non-teknik, mengotomatiskan lebih banyak fungsi, dan lebih membentuk komitmen pada pekerjaan.

Baca Juga: Profil dan Harta Kekayaan Prof I Nyoman Gde Antara, Rektor Universitas Udayana Tersangka Korupsi Dana SPI

Mark Zuckerberg Berusaha Memuaskan Investor

Meta telah membubarkan tim Eksperimen Produk Baru Skunkwork dan menugaskan kembali pemimpin Ime Archibong untuk mengerjakan produk ‘Messenger’.

Investor semakin waspada terhadap Zuckerberg karena pertumbuhan pendapatan dari bisnis utama Meta menurun kala inflasi tinggi dan mundurnya iklan digital dari booming e-commerce.

Pada saat yang sama, Meta telah menggelontorkan miliaran dolar ke unit Reality Labs yang berorientasi metaverse, yang kehilangan US13,7 miliar atau sekitar Rp210 triliun pada tahun 2022, dan berinvestasi dalam infrastruktur untuk mendukung penggunaan Artificial Intelligence (AI) buatannya.

Wall Street terus memberi penghargaan kepada Meta sejak restrukturisasi November, setelah harga sahamnya turun lebih dari 70 persen pada awal 2022.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x