Ini Rahasia Lantai Masjidil Haram dan Nabawi Tetap Sejuk Bahkan di Musim Panas

- 17 April 2023, 10:33 WIB
Ilustrasi. Lantai marmer di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Ilustrasi. Lantai marmer di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ///Pexels/SULMOHA

Ubin atau marmer tersebut harganya antara US250 dolar atau sekitar Rp3,7 juta hingga US400 dolar atau sekitar Rp6 juta per meter persegi.

Marmer Thassos memiliki karakteristik dingin ekstrem

Dilansir Malang Terkini dari Arab News yang diunggah pada 14 April 2023, selama beberapa dekade, Arab Saudi telah mengimpor marmer dolomit yang unik ini. Dan digunakan secara eksklusif di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, untuk memberikan kenyamanan bagi para peziarah, karena pengunjung masjid diharuskan masuk tanpa alas kaki.

Wakil Bidang Teknis Operasional dan Pemeliharaan Urusan Dua Masjid Suci, Fares Al-Saedi, mengatakan bahwa marmer Thassos memilki karakteristik rasa dinginnya yang ekstrem. Sehingga meskipun panas di wilayah bisa mencapai hingga 55 Celcius saat musim panas, lantai di masjid masih akan terasa sejuk.

Al-Saedi menambahkan bahwa Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk mengimpor batu tersebut, untuk pembangunan pekarangan yang luas dan ruang terbuka yang dilalui jutaan peziarah setiap tahunnya.

Penelitian menyebut batu marmer dapat memantulkan panas matahari

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional Construction and Building Materials (Konstruksi dan Bahan Bangunan) pada tahun 2021, fitur termofisika dari batu tersebut memantulkan dan menghilangkan panas insolasi matahari.

Baca Juga: David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Diperbolehkan Pulang, Biaya Berobat Capai Rp1,2 Miliar

Studi mengatakan, marmer Thassos memiliki tingkat pantulan matahari yang tinggi. Selain itu juga memiliki tingkat konduktivitas termal yang baik, jika dibandingkan dengan batu kapur, atau batu lain yang biasa digunakan dalam arsitektur Islam.

Dan rupanya, sifat-sifat tersebut memang telah terbukti secara ilmiah sanggup mempertahankan suhu di permukaan agar selalu dingin bahkan ketika memasuki periode musim panas. Selain itu, sifat ini juga memberikan pengurangan adanya pelepasan energi panas konvektif malam hari ke atmosfer di atasnya.

Penulis dan peneliti warisan Abdullah Al-Batati mengatakan bahwa lantai batu mataf yang tidak beratap dan beraspal (tempat peziarah mengelilingi Ka'bah) sedikit melengkung dan diisi dengan kerikil dan batu yang lebih kecil dari ukuran kacang.

Umar bin Khattab adalah orang pertama yang melapisi lantai masjid dengan batu

Menurut Al-Batati, pada masa Umar bin Khattab adalah pertama kalinya Masjidil Haram dilapisi dengan batu, setelah perluasan mataf pada tahun 119 H (atau sekitar abad 737-738 M). Kemudian berlanjut dengan dilapisi marmer di masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul-Malik, pada era Abu Jaafar Al-Mansour tahun 145 H (762-763 M), dan era Kekhalifahan Abbasiyah tahun 284 H (896-897 M).

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x