Joe Bidden Tercatat Unggul, Kubu Trump Lakukan Protes

- 5 November 2020, 12:56 WIB
Joe Biden
Joe Biden /Twitter/@JoeBiden

MALANG TERKINI - Tim kampanye Calon Presiden Pertahana, Donald Trump menuding pejabat pemilihan setempat melarang "pemantau" untuk mendekati proses penghitungan dengan jarak 7 meter.

Padahal sejatinya, tidak satupun capres yang secara kredibel bisa mengklaim telah memenangi pilpres mengingat puluhan juta suara lewat pos belum dihitung.

Hasil sejauh ini menunjukkan selisih yang sangat signifikan di negara bagian penting, Arizona, Georgia, Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania.

Baca Juga: Donald Trump Minta Mahkamah Agung Amerika Turun Tangan Atasi Masalah Pilpres

Dilansir dari rri pada Rabu 4 November 2020, pihak Trump telah mengajukan permohonan penghentian perhitungan suara di Pennsylvania.

"Kami juga menuntut untuk menghentikan sementara perhitungan sampai ada transparansi yang berarti dan Partai Republik dapat memastikan semua penghitungan dilakukan di atas papan dan oleh hukum," jelas Manager Kampanye Trump, Justin Clark.

Mereka meminta penghentian suara hingga menerima "akses yang berarti" untuk mengamati pembukaan surat suara dan proses penghitungan.

Disisi lain, saat berbicara dari Gedung Putih pada Selasa 3 November 2020, Trump sempat mendeklarasikan kemenangannya tanpa memberikan bukti apapun.

Namun, Wakil Presiden Mike Pence mencoba menetralisir pernyataan Trump dan menolak mendeklarasikan kemenangan. Dia, menyatakan bahwa semua suara yang masuk secara legal akan dihitung.

Baca Juga: Makin Mudah! Begini Cara Bikin SIM Secara Online, Hasilnya Dikirim ke Alamat Rumah

Para petinggi Partai Republik mulai kehilangan kesabaran menanggapi rajukan Trump. Sumber menggambarkan saat Trump merajuk kepada para petinggi seperti ambulans yang meraung-raung.

Menurut versi perhitungan stasiun televisi nasional setempat pukul 07.06 WIB, Joe Biden sementara unggul dengan 253 suara elektoral. Trump mendapatkan 213 suara.

Jika Joe Biden unggul di Nevada dan Arizona, maka perolehan suaranya diperkirakan tak akan terkejar lagi oleh Donald Trump.

Namun, pihak Trump masih berharap bisa mengembalikan situasi dengan meraih suara di negara bagian yang lain.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x