Begini Resiko yang Mungkin Dihadapi Indonesia Jika Joe Biden Menang Pilpres AS

- 5 November 2020, 20:29 WIB
Joe Biden
Joe Biden /Twitter/@JoeBiden

MALANG TERKINI – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian publik dunia, termasuk Indonesia.

Sorotan dunia terhadap Pilpres Amerika bukan hanya karena mereka adalah negara adidaya, akan tetapi hasil pemilihan tersebut bisa mempengaruhi peta politik dunia.

Pilpres Amerika memang tak memiliki dampak secara langsung terhadap Indonesia, namun siapa yang memimpin Amerika punya aspek strategis yang bisa mengubah ekonomi dunia.

Baca Juga: Donald Trump Minta Mahkamah Agung Amerika Turun Tangan Atasi Masalah Pilpres

Donald Trump dan Joe Biden, dua calon presiden ytang tengah bertarung memiliki karakteristik masing-masing.

Donald Trump dari Partai Republik memiliki kecondongan isolasionis. Sementara itu, Joe Biden dari Partai Demokrat cenderung internasionalis.

Seperti diwartakan RingTimesBali.com dalam artikel “Bersiap, Indonesia Akan Alami Ini Jika Joe Biden Menang Pemilu AS” Biden punya pendekatan berbeda dengan Trump untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan China.

Dilansir dari RRI, Biden berjanji mengatasi sengketa perdagangan dengan China secara multilateral melalui WTO.

Selain itu, faktor calon wakil presiden Kamala Harris maka AS kemungkinan kembali memandang secara khusus Asia seperti era Barrack Obama.

Baca Juga: Mahfud Sebut Pemerintah Tidak Pernah Halangi Habib Rizieq untuk Pulang

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik China.

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia.

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan China. B

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibandingkan dengan Joe Biden yang menang.

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi China.

Baca Juga: Makin Mudah! Begini Cara Bikin SIM Secara Online, Hasilnya Dikirim ke Alamat Rumah

Sementara itu, data ekspor Indonesia ke Amerika tercatat Indonesia merupakan mitra dagang ke-50.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus US$2.44 miliar untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur. Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.***(I GA Putu Yuliani Dewi/RingTimesBali.com)

Editor: Niken Astuti Olivia

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x