MALANG TERKINI – Otoritas kesehatan Taiwan mengklaim bahwa telah menemukan zat yang dapat memicu kanker pada produk mi instan asal Malaysia dan Indonesia.
Diketahui bahwa saat ini perusahaan mi instan Malaysia, tengah melakukan tes setelah otoritas kesehatan Taiwan menemukan zat karsinogenik pada produk.
Inspeksi di Taipei menemukan bahwa Ah Lai White Curry Noodle yang dibuat di Malaysia mengandung etilen oksida. Di mana pada kandungan tersebut terdapat senyawa kimia, yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Baca Juga: 5 Tips Normalisasi Kondisi Keuangan Pasca Lebaran
Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, produsen mi instan Malaysia telah mengirimkan sampel produknya untuk diuji menyusul klaim bahwa sejumlah barangnya mengandung zat penyebab kanker.
Menurut laporan pada Selasa 25 April 2023, juru bicara Ah Lai White Curry Noodles mengatakan bahwa perusahaan telah mengirimkan sampel untuk diuji oleh laboratorium untuk memeriksa karsinogen berdasarkan klaim yang dibuat oleh Departemen Kesehatan Taipei.
"Sebelum ini, kami tidak pernah memiliki masalah, dan juga tidak ada yang membuat klaim seperti itu terhadap kami sejak kami memulainya pada tahun 2014,” ungkap juru bicara.
Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa menurut mereka mi yang diuji oleh otoritas Taipei tidak diproduksi oleh perusahaannya. Departemen Kesehatan Taipei belum menunjukkan hasil ataupun sampel dari mi instan yang mereka gunakan.
Baca Juga: 11 Fakta Menarik Korea Selatan, Termasuk Asal-Usul Setengah Populasi Miliki Nama Lee, Park, dan Kim
Ah Lai White Curry Noodles dan Indomie Rasa Ayam Spesial mengandung etilen oksida
Menurut Kantor Berita Pusat Taiwan, dua jenis mi instan buatan merek asal Malaysia dan Indonesia ternyata mengandung sejenis zat karsinogenik.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei dilaporkan mengatakan pada hari Senin bahwa Ah Lai White Curry Noodles dari Malaysia dan Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia, keduanya mengandung etilen oksida.
Temuan itu merupakan bagian dari pemeriksaan mi instan yang tersedia di Taipei pada 2023
Pengujian oleh otoritas Taipei menemukan bahwa etilen oksida terdeteksi pada mi dan kemasan rasa produk Malaysia dan kemasan rasa mi instan buatan Indonesia.
Produsen yang sampelnya secara acak dijadikan bahan uji, dilaporkan telah diminta untuk menarik kedua produk tersebut dari rak mereka.
Importir produk dilaporkan akan didenda antara 60.000 TWD atau sekitar Rp29 juta hingga 200 juta TWD atau sekitar Rp97 miliar.
Baca Juga: 4 Cara Kelola Stres di Tempat Kerja, Lakukan Segera Jika Gejala Fisik dan Emosional Ini Timbul
Menurut informasi di situs web Taiwan’s Toxic and Chemical Substances Bureau (biro yang mengatur zat beracun dan bahan kimia) di bawah Cabinet-level Environmental Protection Administration (badan perlindungan lingkungan), etilen oksida akan beracun jika dikonsumsi atau dihirup.
Selain menyebabkan limfoma dan leukemia atau kanker yang memengaruhi sel darah dan sumsum tulang belakang, etilen oksida yang terkandung dalam mi instan dapat juga menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata, bahkan menyebabkan cacat lahir.***