Network
Telur bakteri tersebut akan menempel di tempat-tempat tertentu yang memudahkan wanita hamil tercemar.
Pakar karantina hewan tersebut menegaskan bahwa kucing yang menyebarkan toxoplasma hanya yang memakan tikus, daging mentah yang sudah tercemar bakteri toxoplasma. Induk kucing yang sudah terinfeksi bisa menularkan ke anaknya.
"Cara penularannya pada manusia bisa melalui plasenta ibu hamil pada janin yang dikandungnya atau menular secara langsung akibat ootista yang termakan tak sengaja maupun secara tidak langsung karena memakan daging hewan seperti sapi, kambing dan lainnya yang terinfeksi jika tidak dimasak secara sempurna," tuturnya.
Baca Juga: Manfaat Tak Terduga dari Bonggol Buah Nanas, Bisa jadi Cemilan Tinggi Protein
drh. Yoeyoen menjelaskan bahwa Ookista yang menular ke manusia akan ‘bertapa’ dan menjadi kista di jaringan tubuh. Jika terpapar ke wanita hamil bisa berakibat fatal yakni keguguran.
Tidak hanya keguguran, drh. YoeYoen juga menjelaskan jika Ookista tersebut bisa menyebabkan cacat pada janin, seperti hydrocephalus (jadi kepala si bayi membesar dan berisi cairan), microcephali (otak bayi mengecil), dan masih banyak lagi yang kemungkinan besar berhubungan dengan syaraf otak, kata dia.
Ia mengingatkan bahwa toxoplasma tidak hanya bisa menyerang mereka yang memelihara kucing. Namun juga bagi yang tidak membersihkan lingkungan tempat tinggalnya.
"Jika kebersihan rumah tidak diperhatikan, maka ookista pada kotoran kucing dapat menempel pada peralatan rumah dan mampu bertahan hidup hingga berbulan-bulan," jelasnya.
Sebagai antisipasi, ibu hamil bisa dilakukan tindakan dengan memberikan imunisasi TORCH.
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan Jantung Anda
