Cegah dan Obati Penyakit Hipertensi yang Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Pakai Cara Ini

- 18 November 2022, 22:22 WIB
Berikut ini Pencegahan dan Pengobatan dari Penyakit Hipertensi yang Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Berikut ini Pencegahan dan Pengobatan dari Penyakit Hipertensi yang Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia /pixabay.com/@stevepb

MALANG TERKINI – Merujuk pada Data Riset Kesehatan Dasar 2018 bahwa ada peningkatan kematian yang disebabkan oleh penyakit Hipertensi.

Prevalensi penyakit hipertensi pun naik dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018). Hal ini mengakibatkan ada sekitar 8 juta orang kematian per tahun.

Hal inilah yang mengakibatkan penyakit hipertensi dikatakan sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala dan Jenis-Jenis Hipertensi, Penyakit yang Menyebabkan Kematian Tertinggi di Indonesia

Dengan begitu masyarakat perlu mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit Hipertensi ini agar hal ini tidak semakin parah dan menyebabkan komplikasi.

Seringkali hipertensi atau lebih sering disebut penyakit tekanan darah tinggi ini memunculkan gejala yang dapat dirasakan, namun terkadang juga tidak ada gejala yang muncul.

Hal ini tentunya menjadikan penyakit hipertensi ini menjadi penyakit menakutkan dan sering dikenal sebagai silent killer.

Dikarenakan apabila mengalami penyakit ini tanpa adanya gejala biasanya baru akan diketahui ketika sudah parah, muncul komplikasi dan bahkan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Ini Kode ICD 10 Hipertensi: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Berikut ini cara pencegahan dan pengobatan yang dapat dipelajari untuk kewaspadaan terhadap penyakit hipertensi.

1. Pencegahan Penyakit Hipertensi

Pencegahan penyakit tekanan darah tinggi ini bisa dilakukan setelah melakukan pengobatan atau bisa diterapkan jauh sebelum terkena hipertensi sebagai wujud kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Hipertensi biasanya merupakan keadaan serius yang terkadang bisa menjurus dan menjadi penanda adanya penyakit lainnya seperti stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan diabetes.

Cara pencegahan yang dapat dilakukan ialah merubah gaya hidup tidak sehat yang bisa menjadi faktor pemicu dan penyebab penyakit hipertensi.

Baca Juga: 9 Manfaat Timun bagi Kesehatan, Bantu Ringankan Sembelit dan Kendalikan Hipertensi

Pencegahan dapat berupa kurangi konsumsi garam, alkohol, kafein. Lalu usahakan menjalani diet sehat atau pola makan sehat dengan konsumsi makanan gizi seimbang dan kaya nutrisi.

Lalu bila disebabkan oleh keadaan obesitas, bisa dicegah dengan mengurangi berat badan dengan berbagai cara misalnya diet sehat.

Melakukan olahraga secara teratur dan konsisten, tidak perlu memaksakan yang penting semampunya fisik atau tubuh

Usahakan istirahat yang cukup sesuai kebutuhan waktu tidur dan istirahat serta mengelola stress dan pikiran dengan baik.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Ampuh untuk Turunkan Tekanan Darah, Penderita Hipertensi Wajib Tahu!

Kurangi konsumsi sesuatu yang tidak sehat dan berhenti merokok. Lalu bisa juga dengan jangan mengonsumsi obat-obatan sembarangan tanpa resep dan petunjuk dokter.

Selain itu karena terkadang hipertensi tidak menunjukan gejala, usahakan untuk melakukan pemeriksaan rutin terkait tekanan darah. Bisa dengan pemeriksaan ke dokter atau memiliki alat tensi sendiri dirumah.

2. Pengobatan Penyakit Hipertensi

cara pengobatan biasanya tentu akan direkomendasikan oleh dokter sesuai umur, kondisi pasien, jenis hipertensi, dan penyebabnya.

Biasanya yang sering direkomendasikan adalah perubahan kebiasaan atau gaya hidup serta mengonsumsi obat penurun tekanan darah.

Baca Juga: 5 Jenis Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi yang Wajib Diketahui

Hal ini bisa diawali dengan mengurangi asupan garam dan makanan mengandung garam. WHO menyarankan untuk mengurangi hingga dibawah 5 gram per hari.

Berhenti merokok adalah cara lainnya. Karena merokok selain meningkatkan faktor resiko juga memunculkan gangguan lainnya yang terkadang menyebabkan komplikasi.

Lakukan latihan fisik atau olahraga secara teratur setidaknya 150 menit per minggunya. Hal ini bisa dibagi menjadi minimal 30 menit per hari agar tidak memberatkan tubuh.

Latihan fisik dan olahraga yang disarankan adalah berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.

Baca Juga: Manfaat Seledri untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Dapat Turunkan Tekanan Darah

Usahakan dapat menghindari dan mengelola stress serta pikiran agar bisa cepat menurunkan tekanan darah. Caranya bisa dengan meditasi, yoga, spa atau melakukan hobi menyenangkan.

Menghindari konsumsi alkohol akan dengan cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi faktor resiko hipertensi.

Seseorang yang hipertensi perlu mengatur pola makan sehat dengan yang kaya nutrisi dan gizi sehingga menjadi seimbang.

Bisa dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, ikan, gandum utuh dan kacang-kacangan. Mengurangi makanan berminyak dan berlemak.

Baca Juga: 7 Manfaat Belimbing Wuluh untuk Kesehatan, Menjaga Tekanan Darah hingga Atasi Obesitas

Obesitas dapat menyebabkan hipertensi karena jantung akan bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh sehingga untuk menurunkan tekanan darah dimohon untuk menjaga berat badan dan menurunkan ke berat ideal.

Yang terakhir adalah mengonsumsi obat penurun tekanan darah yang sesuai diresepkan oleh dokter. Hal ini dikarenakan penggunaanya harus disesuaikan umur, kondisi dan tingkatannya serta faktor penyebabnya.

Seseorang tidak diperbolehkan asal mengonsumsi obat penurun tekanan darah karena bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa jenis obat hipertensi yaitu Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide. Lalu ada Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti lisinopril dan captopril.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Naga Merah Untuk Kesehatan, Menurunkan Kolesterol dan Tekanan darah

Bisa juga dengan Angiotensin II receptor blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan. Kemudian bisa dengan Calcium channel blocker atau antagonis kalsium, seperti amlodipine dan diltiazem.

Dan yang terakhir adalah obat Beta blockers atau penghambat beta, seperti atenolol dan bisoprolol. Tentunya semua ini harus sesuai aturan pakai rekomendasi dokter agar tidak muncul efek samping atau interaksi negatif.

Inilah cara pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi penyakit hipertensi yang bisa kapan saja menyerang. ***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah