Network
MALANG TERKINI – Belakangan ini, kita sering mendengar istilah quarter life crisis. Namun, mungkin masih banyak dari kita yang belum paham mengenai quarter life crisis, apa saja tanda-tandanya dan bagaimana menghadapinya?
Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode seseorang saat berusia 20-30 tahun, dimana ia akan merasa tidak punya arah, bingung, khawatir dan galau akan ketidakpastian kehidupan di masa yang akan datang.
Kekhawatiran tersebut umumnya perihal masalah percintaan, karier dan kehidupan sosial. Tak jarang pula, seseorang yang berada di fase quarter life cisis akan menjadi pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Quarter life crisis sebenarnya adalah hal yang lumrah, tapi bukan berarti kita harus pasrah saat berada di fase tersebut. Timbulnya quarter life crisis banyak disebabkan oleh pengaruh lingkungan, yang kemudian mendorong seseorang memikirkan hal-hal di luar kendali manusia. Jika terus dipikirkan, akan menimbulkan kegelisahan dan rasa tertekan.
Baca Juga: Quarter Life Crisis, Dinamika dan Cara Menghadapinya
Pertanyaan yang dianggap ringan oleh sebagain orang, sebenarnya justru yang membuat beban pikiran. Seperti pertanyaan “Kapan wisuda? Bekerja dimana? Sarjana kok nganggur? Kapan menikah? Usia segini kok belum mapan?”.
Berbagai tekanan atau tuntutan dari lingkungan sekitar menjadi penyebab quarter life crisis, tekanan terhadap pencapaian dan tujuan hidup seseorang salah satunya. Menurut peneliti dan pengajar Psikologi University of Greenwhich, London, Dr. Oliver Robinson, ada empat fase dalam quarter life crisis:
· Fase pertama, seseorang akan merasa terjebak dalam suatu kondisi, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, hubungan asmara atau bahkan ketiganya. Ia akan merasa terjerat dan tidak mudah untuk keluar dari zona tersebut.
