Studi Baru: Vaksin Covid-19 Tidak Sebabkan Gangguan Menstruasi Serius

- 4 Mei 2023, 11:22 WIB
Studi baru yang dilakukan pada perempuan usia 12 hingga 74 tahun, mengungkap bahwa vaksin Covid-19 tidak memiliki efek serius pada siklus menstruasi perempuan. Menurut ahli memang terdapat masalah yang cukup mengganggu, namun dinilai tidak terlalu buruk bagi kesehatan
Studi baru yang dilakukan pada perempuan usia 12 hingga 74 tahun, mengungkap bahwa vaksin Covid-19 tidak memiliki efek serius pada siklus menstruasi perempuan. Menurut ahli memang terdapat masalah yang cukup mengganggu, namun dinilai tidak terlalu buruk bagi kesehatan / // freepik/free-photo

MALANG TERKINI – Mendapatkan vaksin Covid-19 tidak membuat perempuan banyak yang mencari pertolongan medis untuk masalah menstruasi, kata studi yang diumumkan pada Kamis 4 Mei 2023.

Sejak kampanye vaksinasi Covid-19 dimulai hampir dua setengah tahun yang lalu, beberapa perempuan telah melaporkan perubahan dalam siklus menstruasi mereka setelah mendapatkan suntikan mRNA dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Hal ini menyebabkan pengawas obat-obatan Uni Eropa merekomendasikan agar gangguan menstruasi yang berat dicantumkan sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin.

Baca Juga: Aktor Cilik di Film Titanic yang Hanya Miliki 1 Dialog, Masih Terima Cek Royalti Selama 25 Tahun

Menurut ahli, masalah ini telah dibesar-besarkan oleh para pengkampanye anti-vaksin yang berusaha menyebarkan informasi yang salah, secara online tentang bahaya yang seharusnya diinokulasi.

Studi berdasarkan laporan pasien langsung dan aplikasi pelacak menstruasi

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia yang di unggah pada 4 Mei 2023, studi baru tersebut mengacu pada data pasien dari daftar kesehatan Swedia yang mencakup hampir tiga juta perempuan, yakni sekitar 40 persen dari populasi perempuan di negara itu.

Rickard Ljung, seorang profesor di Badan Produk Medis Swedia, dan penulis utama studi baru tersebut, mengatakan bahwa berdasarkan data independen tentang apakah perempuan menghubungi profesional kesehatan atas masalah menstruasi mereka, ia mengungkap bahwa potensi gangguan yang dilaporkan selama ini, tidak begitu parah.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan dengan menggunakan data yang dilaporkan sendiri oleh pasien. Selain itu, data juga diambil dari aplikasi pelacak menstruasi, yaitu aplikasi yang dapat menunjukkan bahwa beberapa perempuan mengalami perubahan dalam siklus menstruasi mereka setelah divaksinasi.

Baca Juga: 3 Surat yang Mengubah Dunia, Salah Satunya Surat Albert Einstein Terkait Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

"Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa tampaknya (potensi) gangguan ini tidak begitu parah, sehingga menyebabkan para perempuan mencari perhatian medis," kata Ljung.

Para peneliti mengakui bahwa data yang dilaporkan sendiri oleh pasien, mencakup masalah menstruasi yang tidak terlalu buruk hingga harus mencari bantuan medis, tetapi memang dinilai "cukup mengganggu".

Studi dibuat pada perempuan usia 12 hingga 74 tahun

Studi tersebut mengamati dosis pertama, kedua, dan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca pada perempuan Swedia berusia 12 hingga 74 tahun dari Desember 2020 hingga Februari 2022.

Menurut studi tersebut, untuk perempuan yang belum mengalami menopause, tidak ada hubungan antara melakukan vaksinasi dan gangguan menstruasi setelah variabel disesuaikan.

Untuk perempuan pascamenopause, ada sedikit peningkatan dalam mencari pertolongan medis untuk masalah menstruasi setelah dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Baca Juga: Inilah 5 Tips Mengelola Uang dengan Cerdas Setelah PHK

Namun, penelitian tersebut mengatakan bahwa hubungan antara kedua faktor tersebut tergolong lemah dan tidak konsisten.

Secara keseluruhan, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis (British Medical Journal) BMJ, menyimpulkan bahwa hasil temuannya, tidak memberikan dukungan substansial serta tidak menemukan hubungan kausal antara vaksin Covid-19 dan efeknya terhadap seseorang yang mencari perhatian medis akibat gangguan menstruasi atau pendarahan.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah