YouTuber Sengaja Tabrakkan Pesawatnya demi Views, Terancam 20 Tahun Penjara

14 Mei 2023, 17:44 WIB
Trevor Jacob, YouTuber yang mengaku tabrakkan pesawat demi views / // Tangkapan Layar YouTube/ TrevorJacob

MALANG TERKINI – Karir seorang YouTuber dari California yang sedang terbang tinggi, harus siap menghadapi hukuman penjara 20 tahun karena video 'crash-for-click' miliknya.

Diketahui bahwa YouTuber tersebut menabrakkan pesawatnya demi click dan views, dengan maksud agar konten video miliknya viral karena banyak ditonton.

Di dunia aksi ekstrem di YouTube, banyak ditemukan para YouTuber pemberani yang membawa segala sesuatunya ke tingkat yang sama sekali baru, bahkan hingga mempertaruhkan nyawa.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Jalan Berusia 7000 Tahun di Dasar Laut Mediterania

Trevor Jacob, yang terkenal karena kejenakaannya namun keterlaluan, kali ini harus siap menghadapi konsekuensi serius atas perbuatannya.

Dalam upayanya untuk viral dan memiliki banyak penonton yang melihat konten YouTube miliknya, Jacob mengatur lelucon kecelakaan pesawat yang mencengangkan, pesawat itu dibuat berputar di luar kendali.

Kronologi pesawat ‘dijatuhkan’

Dilansir Malang Terkini dari Hindustan Times, kronologi awalnya dia memulai penerbangan solo dari Bandara Kota Lompoc di California, dan rencananya mendarat di Danau Mammoth.

Namun, hanya dalam 35 menit perjalanan, ia mengklaim mengalami kerusakan mekanis yang tiba-tiba, dan dengan cepat keluar dari pesawat, sementara kamera GoPro menangkap setiap momen yang mendebarkan tersebut.

Baca Juga: Linda Yaccarino Bersemangat untuk Ubah Twitter

Ajaibnya, Jacob mendarat dengan selamat dengan parasutnya, meninggalkan pesawat naas itu jatuh ke hutan belantara Los Padres National Forest.

Seluruh kejadian direkam oleh kamera yang terpasang pada tongkat selfie yang dia bawa dengan nyaman saat turun. Memanfaatkan kesempatan untuk rekaman yang lebih ‘menjual’, dia kemudian berjalan kaki ke lokasi kecelakaan dan mengambil bukti yang tersisa.

Aksi Jacob menarik perhatian agen federal

Sedikit yang dia tahu bahwa aksinya yang dibuat dengan hati-hati akan menarik perhatian, baik dari penggemar dunia penerbangan maupun agen federal. Penonton yang bermata tajam membedah video tersebut, dan mengungkap ketidakkonsistenan dalam akun Jacob.

Didorong oleh pengungkapan ini, Federal (FAA) National Transportation Safety Board (NTSB) atau dewan keselamatan transportasi, dan Federal Aviation Administration (FAA) atau departemen penerbangan federal, segera melakukan penyelidikan.

Secara mengejutkan, Jacob mengakui bahwa seluruh tontonan itu adalah bagian dari kesepakatan sponsor. Namun, kesulitannya tidak berakhir dengan pencabutan izin terbangnya, yang sudah terjadi setahun sebelumnya. Sekarang, dia mendapati dirinya menatap kemungkinan menghabiskan dua dekade berikutnya di balik jeruji besi karena menghalangi penyelidikan federal.

Baca Juga: Makan Mie Instan Pengaruhi Kesehatan Otak? Ini Kata Penelitian

Ketika NTSB memberi tahu Jacob bahwa dia bertanggung jawab untuk diperiksa, Jacob mengambil tindakan sendiri. Dengan menggunakan helikopter, dia mengangkut sisa-sisa pesawat yang hancur ke hanggar di Bandara Kota Lompoc, lalu puing tersebut ia sembunyikan di sebuah trailer yang dipasang ke truknya. Pesawat tersebut kemudian dibongkar, dan bagian-bagiannya dibuang dalam upaya yang jelas untuk menyembunyikan bukti.

Kontennya kurang ‘viral’ saat penanyangan

Ironisnya, terlepas dari keberanian aksi tersebut, video asli Jacob, berjudul "I Crashed My Airplane", telah mengumpulkan 3,1 juta penayangan yang relatif biasa saja selama 18 bulan. Singkatnya, jumlah views video tersebut kira-kira sama dengan jumlah penayangan video yang menampilkan tiga gerbong drag-racing di landasan tanpa melibatkan risiko yang mengancam jiwa.

Saat Jacob menghadapi akibat hukum dari kecerobohannya, kasusnya berfungsi sebagai pengingat yang jelas bahwa mengejar viral atau ketenaran online tidak boleh mengorbankan keselamatan, integritas, atau hukum.

Dunia aksi YouTube mungkin memberikan hiburan, tetapi juga menuntut tanggung jawab dan menghormati batasan. Hal ini mengingatkan kita bahwa ada garis yang tidak boleh dilanggar, tidak peduli daya pikat ketenaran viral.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler