Makan Mie Instan Pengaruhi Kesehatan Otak? Ini Kata Penelitian

- 14 Mei 2023, 14:24 WIB
Makanan ultraproses seperti mi instan, menurut penelitian berhubungan dengan masalah kesehatan mental
Makanan ultraproses seperti mi instan, menurut penelitian berhubungan dengan masalah kesehatan mental / // Image by Freepik

MALANG TERKINI – Seperti diketahui selama beberapa dekade bahwa mengonsumsi produk kemasan seperti sereal sarapan, snack bar, makanan beku, mie instan dan hampir semua makanan manis kemasan, hal itu terkait dengan hasil kesehatan yang tidak diinginkan, seperti peningkatan risiko diabetes, obesitas, atau bahkan kanker.

Tetapi penelitian yang terbaru menunjukkan kelemahan utama lainnya dari makanan yang selalu enak ini. Mereka tampaknya juga memiliki dampak yang signifikan pada pikiran kita.

Penelitian yang dilakukan lebih dari 10 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa semakin banyak makanan ultraproses atau ultraprocessed foods (UPF) yang dimakan seseorang, semakin tinggi kemungkinan mereka merasa tertekan, cemas dan masalah kesehatan mental lain. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara makan UPF dan peningkatan risiko penurunan kognitif.

Baca Juga: Studi Klaim Susu Lebih Menghidrasi daripada Air Putih

Apa yang begitu berbahaya tentang makanan ini, dan bagaimana bisa menghindari masalah kesehatan mental?

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, para ilmuwan masih mencari jawaban akan hal tersebut, tapi inilah bukti-bukti yang ditemukan terkait makan UPF dengan kesehatan otak sejauh ini.

Apa itu makanan ultraproses atau ultraprocessed foods (UPF)?

Pada tahun 2009, peneliti Brasil menempatkan makanan dalam skala empat bagian, dari yang tidak diproses dan diproses secara minimal (seperti buah-buahan, sayuran, beras, dan tepung) hingga yang diproses (minyak, mentega, gula, produk susu, beberapa makanan kaleng, serta daging dan ikan asap) dan makanan ultraproses.

Makanan ultraproses memiliki kandungan bahan yang jarang digunakan dalam resep rumahan, seperti sirup jagung fruktosa tinggi, minyak terhidrogenasi, isolat protein, dan bahan tambahan kimia, seperti pewarna, perasa buatan, pemanis, pengemulsi, dan pengawet.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Jalan Berusia 7000 Tahun di Dasar Laut Mediterania

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x