Ibunya Nayeli Sánchez mengatakan bahwa para guru tidak terlalu berempati kepadanya, yang berakibat dia mengucilkan diri dan tidak ingin bermain dengan teman sekelasnya, karena merasa aneh dan berbeda.
Banyaknya perundungan yang diterima Sánchez, membuatnya sangat tertekan. Satu waktu dia mau bersekolah, kemudian tidak mau melakukannya, karena teman-temannya sering mengolok-olok.
Akibat kondisi yang kurang menguntungkan, Sanchez harus pindah sekolah sebanyak tiga kali. Namun, keingintahuan intelektualnya tetap kuat.
Adhara Pérez Sánchez belajar aljabar sendiri
Ibu Sanchez memperhatikan bahwa putrinya dapat menghafal tabel periodik dan bahkan belajar sendiri aljabar. Percaya putrinya hanya bosan, dia mendaftarkannya ke terapi.
Baca Juga: Mengenal Snail Slime, Rahasia Kecantikan Terbaik Korea yang Ternyata Berasal dari Yunani
Kemudian, seorang terapis mengenali kecerdasan Sanchez yang luar biasa dan merekomendasikan agar Center for Attention to Talent (CEDAT), sebuah sekolah untuk anak-anak berbakat, menerimanya.
Pihak sekolah menegaskan bahwa IQ Sanchez lebih tinggi daripada Einstein dan Stephen Hawking.***