Update Peraturan Mudik Lebaran 2022, Anak dan Remaja Usia di Bawah 18 Tahun Tidak Perlu Tes Antigen atau PCR

- 19 April 2022, 11:54 WIB
Ilusttrasi - Menkes Budi Gunadi Sadikin Menyampaikan Update Peraturan Mudik Lebaran
Ilusttrasi - Menkes Budi Gunadi Sadikin Menyampaikan Update Peraturan Mudik Lebaran /Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

Baca Juga: E-Hac Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Begini Cara Mengisinya di Aplikasi Pedulilindungi

“Sebelum lebaran mulai kami melakukan sero survei yang kedua agar kebijakan yang pemerintah ambil untuk menghadapi lebaran ini ada basis risetnya dan bisa disampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99.2%,” tuturnya.

“Artinya 99.2% dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi bisa berasal dari vaksinasi maupun berasal dari infeksi,” lanjutnya.

Pada Sero survei pertama yang dilakukan pada bulan Desember 2021 hasilnya sekitar 88.6% dari masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi baik itu berasal dari vaksinasi maupun yang berasal dari infeksi.

“Hal yang menarik, kita juga mengukur kadar antibodinya. Jadi di bulan Desember kita lakukan sero survei ordenya masih di angka ratusan, titer antibodinya 500-600. Bulan maret ini ordenya sudah di angka ribuan sekitar 7.000 - 8.000 menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi tapi kadar antibodinya tinggi sehingga kalau nanti diserang virus daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya mengurangi resiko masuk rumah sakit apalagi resiko wafat,” sambungnya.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Akhirnya Ungkap Alasan Aturan Wajib Vaksin Booster bagi Pemudik Lebaran 2022

Melalui hasil tersebut Menkes optimis di Ramadhan kali ini Mudik bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat.

Dalam rapat terbatas tersebut Menkes menyampaikan catatan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto agar masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jumawa.

“Karena banyak dari kita yang tidak mengetahui dari virus ini dan beberapa negara tetangga seperti negara China dan Hongkong kasusnya masih naik tinggi, kalau Indonesia kasus harian 600 sedangkan Korea Selatan masih ratusan ribu,” paparnya.

“Kita bisa melakukan pergerakan normal tapi tetap harus hati-hati dan waspada, yang paling penting adalah pake masker,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah