Penelitian 4 Hari Kerja dalam Seminggu: Tingkat Stres Karyawan Berkurang

- 2 Maret 2023, 18:50 WIB
Ilustrasi karyawan yang merasa stres dalam bekerja
Ilustrasi karyawan yang merasa stres dalam bekerja /PIXABAY/lukasbieri

MALANG TERKINI – Sebuah penelitian dilakukan di Inggris pada Juni 2022 hingga Desember 2022.

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of Cambridge, Boston College, dan lembaga think tank Autonomy dipimpin oleh nirlaba 4 Day Week Global.

Penelitian ini meneliti tentang penerapan 4 hari kerja dalam seminggu. Penelitian ini diterapkan di 61 perusahaan dan diikuti oleh hampir 3.000 karyawan di Inggris Raya.

Dalam penelitian tersebut karyawan diberikan potongan jam kerja sebesar 20 persen dari jam kerja yang sudah ditetapkan sebelumnya tanpa mengurangi gaji karyawan.

Baca Juga: 5 Tips Manajemen Stres, Kurangi dengan Melakukan Ini

Perusahaan-perusahaan yang ikut dalam penelitian ini melaporkan bahwa pendapatan perusahaan sebagian besar tetap sama dibanding 6 bulan yang lalu sebelum adanya penelitian ini. Bahkan, ada perusahaan dinilai lebih tumbuh jika dibandingkan dengan sebelum adanya uji coba ini.

David Frayne selaku rekan peneliti di University of Cambridge pada Selasa, 21 Februari 2023 mengatakan bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah 4 hari kerja dalam seminggu. Penelitian ini berhasil membuat yang tadinya hanya sebatas mimpi kini menjadi suatu kebijakan yang realistis dan bermanfaat untuk banyak orang.

David juga mengatakan bahwa dalam penelitian ini terdapat banyak hal yang dapat memotivasi perusahaan dan industri lain untuk ikut mencobanya.

Menurut penelitian ini sebanyak 2.900 karyawan yang ikut dalam penelitian terjadi penurunan tingkat kelelahan pada karyawan sebanyak 71 persen, karyawan yang sedikit merasa stres sebanyak 39 persen, dan karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya sebanyak 48 persen.

Baca Juga: Yuk! Kenali Post Concert Depression, Gejala Stres yang Dialami Setelah Menonton Konser

60 persen dari jumlah karyawan yang ikut penelitian mengatakan bahwa lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawabnya di rumah. Sedangkan 73 persen dari jumlah karyawan yang ikut penelitian mengatakan bahwa tingkat kepuasaan mereka dalam kehidupan mereka meningkat.

Dengan penelitian tersebut orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur sehingga tingkat kelelahan menurun dan kesehatan mental ikut membaik.

Sebanyak 23 perusahaan yang ikut uji coba dalam penelitian ini melaporkan jika pendapatan perusahaannya tumbuh sebesar 1,4 persen. Sedangkan 24 perusahaan yang ikut uji coba dalam penelitian ini pendapatannya naik lebih dari 34 persen dibanding 6 bulan sebelumnya.

Sementara itu, di sisi karyawan terjadi penurunan karyawan yang resign sebesar 57 persen dibandingkan dengan sebelum adanya penelitian. Serta terjadi penurunan jumlah karyawan yang jatuh sakit sebesar 65 persen dibandingkan dengan sebelum adanya penelitian.

Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Stres pada Anak dan Cara Mencegahnya

92 persen dari perusahaan yang ikut dalam penelitian ini mengatakan untuk tetap melanjutkan kebijakan 4 hari kerja dalam seminggu. Serta 30 persen perusahaan yang ikut dalam penelitian ini menerapkan kebijakan 4 hari kerja dalam seminggu sebagai perubahan yang permanen.

Charlotte Lockhart selaku pendiri dan Direktur pelaksana 4 Day Week Global mengatakan tidak semua perusahaan dapat mengikuti kebijakan 4 hari kerja dalam seminggu karena membutuhkan pekerja sepanjang waktu. Salah satu contohnya adalah rumah sakit.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah