Baca Juga: Tanda-Tanda Pria Hanya Berpura-Pura Mencintai
2. Gagal berkomunikasi secara efektif
Komunikasi adalah keterampilan yang paling utama dan penting bagi setiap manajer. Namun sayangnya, manajer muda mungkin membuat kesalahan dengan tidak memprioritaskan komunikasi yang efektif. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman, salah penafsiran, bahkan memicu konflik dalam tim.
Buruknya komunikasi yang terjalin antara manajer muda dengan karyawannya, dapat menyebabkan kurangnya kejelasan harapan, visi, misi, serta umpan balik. Hal ini tentu berdampak negatif bagi kinerja tim yang ia kelola.
3. Manajemen mikro
Kecenderungan dalam mengatur tim secara mikro oleh manajer muda, seperti selalu ingin terlibat dalam setiap detail pekerjaan dan setiap pengambilan keputusan, justru berdampak negatif bagi kelangsungan perusahaan.
Penerapan manajemen mikro oleh manajer, dapat merusak moral tim, menciptakan lingkungan kerja yang beracun, serta membatasi kreativitas dan inovasi.
4. Tidak mencari umpan balik
Manajer muda biasanya memiliki keraguan dalam mencari umpan balik. Selain itu mereka cenderung tidak mau mengakui kesalahan, karena takut terlihat tidak kompeten atau rentan. Namun, hal ini justru dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka sebagai pemimpin.
Baca Juga: Apa itu Tren 'Delicate Dumping’? Istilah Baru Setelah Ghosting dan Zombieing