Cara Sederhana Mengurangi Efek Karsinogenik Pada Olahan Daging Kurban, dan Menyehatkan Tubuh

18 Juli 2021, 09:04 WIB
Cara kurangi efek karsinogenik pada olahan daging / /unsplash / Usman Yousaf

MALANG TERKINI - Pada hari raya Idul Adha umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban. Sehingga pada hari itu akan ada persediaan daging kurban yang melimpah.

Hari raya Idul Adha pada tahun ini jatuh di 20 juli 2021. Biasanya sebagian besar daging kurban diolah menjadi melalui dibakar, atau juga digoreng.

Dikutip Malang Terkini dari situs Setjen Pertanian, mengkonsumsi olahan daging yang dibakar atau digoreng memiliki konsekuensi masuknya zat karsinogenik heterocyclic aromatic amines (HAA).

Baca Juga: 10 Resep Masakan Daging Kurban 'Idul Adha' yang Bisa Bikin Ketagihan, Mulai dari Bulgogi sampai Kari

Bahaya yang secara umum dikenal dari zat karsinogenik ini adalah sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker.

Proses pemanasan daging, contohnya daging kurban dengan dibakar atau digoreng bermanfaat untuk memastikan keamanan dan rasa makanan.

Namun, proses pemanasan pada daging juga ternyata memunculkan karsinogen (pemicu kanker) HAA dan produk sampingan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek karsinogenik dari daging terutama daging kurban yang diolah melalui pembakaran atau penggorengan.

Baca Juga: Kuah Bening dan Segar, Resep Asem-Asem Daging Cocok untuk Masakan Idul Adha

1. Memilih Gula yang Tepat untuk Marinasi.

Gula terutama gula pereduksi merupakan prekursor utama terbentuknya HAA. Marinasi dengan madu dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan kadar HAA dibandingkan dengan yang dimarinasi dengan gula merah atau gula pasir.

2. Penambahan Antioksidan Sintetis.

Banyak antioksidan sintetik yang tersedia, yang memiliki aktivitas antikarsinogenik ketika ditambahkan ke produk daging sebelum pemasakan. Contoh antioksidan sintetis seperti BHA, BHT, PG, TBHQ dapat mengurangi HAA secara signifikan.

Baca Juga: 7 Tips Menyimpan Daging Kurban agar Tetap Segar dan Higienis, Salah Satunya Simpan di Dalam Plastik

3. Penambahan Antioksidan Alami.

Ada banyak antioksidan alami yaitu vitamin, fenolik, dan karotenoid telah dievaluasi efeknya terhadap pembentukan HAA. Berikut beberapa contoh antioksidan alami:

Tomat secara signifikan menghambat produksi HAA terutama imidazo quinoline (IQ) pada daging sapi. Aktivitas antioksidan tomat ditandai dengan adanya karotenoid.

Ekstrak ceri menunjukkan hasil yang baik dalam pengurangan HAA karena kandungan antosianin dalam ekstrak ceri.

Teh hijau, senyawa polifenol yang ada dalam teh juga akan mengurangi konsentrasi HAA di berbagai produk daging yang dimasak.

Minyak zaitun memiliki kemampuan untuk menghilangkan HAA (tipe IQ) dari produk daging.

Rempah-rempah memiliki zat antioksidan yang juga membantu untuk pengurangan HAA di dalam daging sapi.

Cabai merah sangat membantu dalam eliminasi pembentukan HAA dalam produk daging yang dimasak dengan suhu tinggi oleh kapasitas antioksidan alami.

Bawang dapat mengurangi aktivitas mutagenik pastel daging sapi. Bawang putih mengurangi produksi HAA 46-81 persen bila ditambahkan ke dalam daging sapi sebelum pemasakan.

Cengkeh, lengkuas, daun salam, dan kulit kayu manis sangat efektif untuk mengurangi konsentrasi karsinogen selama pemasakan daging.

Kunyit dapat menghambat pembentukan HAA mutagenik, karena kandungan kurkuminnya.

Baca Juga: Tips Memasak Daging agar Cepat Empuk, Hemat Gas tanpa Presto

4. Penggunaan Microwave.

Penggunaan microwave sebelum pemasakan pada suhu tinggi dapat mempersingkat waktu pemanasan saat memasak sehingga dapat menurunkan pembentukan HAA.

Penggunaan microwave selama 1- 3 menit sebelum penggorengan pada suhu 200 derajat Celcius atau 250 derajat Celcius selama 6 menit dapat mengurangi efek karsinogenik hingga 30 persen pada daging sapi serta mengakibatkan penurunan aktivitas mutagenik HAA hingga 95 persen.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler