Apakah Diet Pada Ibu Hamil Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak? Begini Jawaban Psikolog

29 September 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi: apakah ibu hamil bisa dan boleh diet? /PIXABAY/Greyerbaby

MALANG TERKINI - Apa yang kita makan sangat mempengaruhi kesehatan kita. Makanan yang kita makan sangat berperan dalam mencegah berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan serangan jantung.

Dikutip dari psychology today, selain mencegah penyakit obesitas, diabetes, dan serangan jantung makanan juga berpengaruh dengan kesehatan mental. 

Bahkan apa yang ibu kita makan saat mereka mengandung kita mungkin juga berpengaruh terhadap kesehatan kita, mungkin seumur hidup.

Baca Juga: Makin Panas! Siapakah yang Lebih Unggul di Antara Tokopedia dan Shopee?

Sudah banyak ketahui bahwa perilaku kesehatan selama kehamilan sang ibu, seperti merokok dan penggunaan alkohol, dapat berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Dan kekurangan vitamin, seperti folat, juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan sang anak.

Tetapi, apakah diet selama masa kehamilan dapat berdampak pada kesehatan anak di masa depan? 

Dikutip dari psychology today Apa yang dimakan wanita selama kehamilan dapat berdampak pada perkembangan otak bayi dan dapat mengubah epigenetik, yang menentukan gen yang dihidupkan atau dimatikan.

Ini berpengaruh pada kesehatan sepanjang hidup, mempengaruhi berat badan seseorang dan risiko diabetes. Ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Menurut para peneliti di Newborn Epigenetics Study (NEST), telah meneliti 325 wanita dan pasangan bayi untuk menentukan apakah diet pada waktu pembuahan berperan dalam temperamen dan kesehatan mental anak antara usia satu dan dua tahun. 

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Kamu Harus Bahagia, Berdampak Baik Pada Mental dan Fisik

Mereka melihat dari dua jenis pola diet yang berbeda: diet Mediterania dan beban glikemik.

Pada penelitian pertama, mereka menemukan bahwa kepatuhan terhadap diet Mediterania (MD) pada beberapa waktu, mengakibatkan penurunan resiko perilaku spektrum atipikal, maladaptif, dan autisme pada anak-anak antara usia satu dan dua tahun.

Wanita dengan kepatuhan tertinggi terhadap diet MD dibandingkan dengan mereka dengan kepatuhan terendah memiliki anak-anak yang cenderung tidak mengalami depresi atau cemas dan lebih mungkin untuk berhubungan secara sosial.

Pada penelitian kedua, para peneliti berfokus pada beban glikemik diet wanita sekitar pada waktu pembuahan. 

Ini adalah yang mencakup indeks glikemik makanan, atau seberapa cepat makanan tertentu meningkatkan gula darah Anda, dan juga kandungan karbohidrat total makanan.

Wanita yang memiliki beban glikemik tertinggi jauh lebih mungkin memiliki anak yang menunjukkan tanda-tanda masalah kesehatan mental ketika mereka berusia satu hingga dua tahun.

Baca Juga: 7 Penyebab Seseorang Punya Mental Block, Salah Satunya Curiga

Anak-anak secara keseluruhan empat kali lebih mungkin mengalami kecemasan. Perbedaan gender pada anak juga menjadi faktornya.

Anak laki-laki empat sampai tujuh kali lebih mungkin memiliki kecemasan, masalah tidur, impulsif, atau masalah dengan empati, dan hampir 10 kali lebih mungkin untuk menampilkan perilaku maladaptif.

Sedangkan pada anak perempuan 15 kali lebih mungkin untuk menampilkan perilaku yang berhubungan dengan kecemasan.

Penelitian ini membuktikan bahwa pola makan ibu saat hamil sangat mungkin berperan jauh lebih besar dalam kesehatan mental pada anak.

Baca Juga: Pengaruh Musik untuk Kecerdasan Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu

Lalu apa yang harus ibu hamil makan? Pada poin ini sangat masuk akal untuk mendorong ibu hamil untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan alami dan utuh ke dalam makanan mereka dan meminimalkan makanan olahan/junk food.***

 

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Psychology Today

Tags

Terkini

Terpopuler