Sering Ngeblank, Bisa Jadi Tanda Kabut Otak, Kenali Gejala dan Penyebab

28 Februari 2023, 12:52 WIB
Ilustrasi. Orang mengalami kabut otak atau brain fog //pixabay/RobinHiggins

MALANG TERKINI - Banyak masyarakat Indonesia masih awam mengenai kabut otak. Jika seseorang sering tiba-tiba ngeblank, sulit untuk konsentrasi dan terkadang lupa dengan pembicaraan yang baru saja dilakukan, bisa jadi itu tanda-tanda kabut otak.

Istilah kabut otak mulai populer pasca virus Covid-19 mulai menyebar. Karena kabut otak merupakan salah satu dari gejala long Covid. Jadi orang yang telah dinyatakan sembuh dari covid beresiko besar terkena kabut otak.

Covid-19 sebenarnya bukan menjadi faktor utama orang bisa mengalami kabut otak, tetapi juga ada faktor lain yang mempengaruhi.

Baca Juga: Yuk! Kenali Post Concert Depression, Gejala Stres yang Dialami Setelah Menonton Konser

Kabut otak atau brain fog bukan diagnosa medis atau bukan istilah resmi medis. Kabut otak merupakan suatu kondisi di mana seseorang merasa sulit untuk fokus dan berkonsentrasi pada suatu hal.

Tanda-tanda seseorang alami kabut otak atau brain fog

Berikut tanda-tanda jika orang sudah mengalami kabut otak:

1. Sakit kepala dan cepat lemas

Gejala kabut otak secara umum mengakibatkan penderitanya sering mengalami sakit kepala. Kemudian dengan sakit kepala tersebut mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga badan akan terasa lemas dan kurang bergairah.

Baca Juga: Inilah Bahaya Diffuse Axonal Injury, Cedera yang Menimpa David Korban Penganiayaan

2. Konsentrasi menurun

Kurang konsentrasi adalah gejala umum dari penderita kabut otak. Dalam hal ini, seseorang akan mengalami penurunan daya konsentrasi dalam melakukan kegiatan.

Seseorang akan kesulitan dalam mengumpulkan dan memusatkan konsentrasinya bahkan dalam hal yang sederhana. Kemungkinan orang yang mengalami kabut otak akan sering merasa bingung dan merasa konyol.

3. Daya pikir yang lambat

Daya pemikiran yang melambat ini berhubungan dengan gejala kabut otak yang pertama yaitu konsentrasi menurun. Dengan lambatnya daya pikir maka seseorang tak akan mampu berpikir secara cepat, bahkan secara logis.

Baca Juga: Efek Mandi di Malam Hari Ternyata Membuat Tubuh Begini!

Ketika otak sudah dipengaruhi oleh kondisi mendasar dalam hal ini kabut otak, maka kondisi ini akan membuat bagian lain akan terpengaruhi.

Sebagai contoh ketika seseorang sedang melakukan pekerjaan, pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan dengan waktu 5 menit dengan kondisi normal, kalau sudah mengalami kabut otak mungkin baru akan selesai dengan waktu 15 atau 20 menit.

4. Sulit untuk berkomunikasi

Seseorang yang mengalami kabut otak juga akan kesulitan dalam berkomunikasi. Kabut otak dalam beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan kehilangan memori jangka pendek atau menjadi orang yang sering lupa.

Dalam percakapan misalnya, orang biasanya akan tidak nyambung dengan hal yang sedang dibicarakan. Terkadang seseorang ingat dan mengetahui apa yang sedang dibicarakan tetapi merasa sulit untuk menemukan kata yang tepat agar nyambung ke dalam percakapan tersebut.

Dari tanda-tanda diatas memang banyak orang yang tidak menyadari jika orang tersebut sedang mengalami kabut otak. Hal itu bisa juga diperparah dengan aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut.

Baca Juga: Waspada, Jamur Berbahaya Penyebab Kanker Nomor 1 Ini Jarang Disadari dan Sering Dikonsumsi

Misalkan orang yang bekerja secara multitasking atau terbiasa mengerjakan pekerjaan banyak dalam satu waktu. Pekerjaan seperti ini akan membuat seseorang semakin stres bahkan bisa mengalami depresi. Untuk itu pentingnya pengetahuan mengenai kabut otak agar bisa mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler