Tak Hanya Trauma, Hukuman Kekerasan Fisik Mempengaruhi Hubungan Interpersonal Saat Dewasa

- 16 November 2021, 20:25 WIB
Hukuman secara fisik memiliki efek jangka panjang pada saat anak-anak tumbuh dewasa
Hukuman secara fisik memiliki efek jangka panjang pada saat anak-anak tumbuh dewasa /Pixabay/ RyanMcGuire

MALANG TERKINI – Survei Child Welfare League Foundation menemukan lebih dari 80 persen orang dewasa mengaku hukuman fisik yang mereka terima saat masih anak-anak, mempengaruhi hubungan interpersonal dan kemampuan mereka untuk mempercayai orang lain. 

Sementara itu, sekitar 20 persen mengatakan pengalaman mereka telah membuat mereka lebih kejam terhadap pasangan mereka.

Hasil survei online, yang diadakan dari 17 September hingga 18 Oktober 2021, menunjukkan bahwa 83 persen responden mengatakan mereka telah menerima hukuman fisik dari pengasuhnya.

Baca Juga: Apakah Trauma Masa Kanak-kanak yang Belum Sembuh Dapat Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan Mental saat Dewasa?

Selain itu, lebih dari 30 persen di antaranya mengatakan bahwa hukuman itu sering kali mengakibatkan cedera.

Child Welfare League Foundation, pada Senin lalu menyatakan pengalaman mereka sebagai anak-anak juga mempengaruhi hubungan interpersonal mereka hingga dewasa.

Dari mereka yang mengaku dihukum secara fisik, 37,2 persen mengatakan sulit untuk sepenuhnya mempercayai orang lain, sementara 31,4 persen mengatakan mereka takut tidak dicintai.

Baca Juga: Venom: Let There Be Carnage Tayang Besok, Tonton Linknya Disini

Pada Taipei Times, Child Welfare League Foundation mengungkap bahwa hukuman fisik juga meningkatkan kemungkinan seseorang menanggapi masalah dengan kekerasan, terutama terhadap pasangan.

Mereka juga menambahkan bahwa 21,6 persen responden mengatakan mereka cenderung mendorong tubuh atau memukul pasangan mereka.

Kepala eksekutif yayasan Pai Li-fang menerangkan bahwa 80,3 persen pengasuh yang menghindari hukuman kekerasan fisik, cenderung mendorong anak-anak untuk mengekspresikan diri dibandingkan pengasuh yang memberikan hukuman fisik.

Baca Juga: Haid Tidak Normal? Kenali Masalahnya Agar Lekas Bisa Diobati

Pengasuh yang baik akan memuji anak-anak ketika melakukan sesuatu dengan baik, mendorong mereka untuk berbagi pemikiran, dan menjelaskan alasan di balik instruksi mereka.

Pai Li-Fang menambahkan, semakin banyak pengasuh mengadopsi teknik pengasuhan positif, semakin mereka menghindari kekerasan.

Banyak orang tua yang memukul anak-anak mereka dan mengatakan mereka melakukannya karena sayang.

Baca Juga: 7 Trauma Tersembunyi yang Tidak Boleh Diabaikan dan Efek yang Diakibatkan!

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dihukum secara fisik seringkali tidak merasakan cinta kasih dari orang tua, merasa terasing karena frekuensi dan intensitas kekerasan kian menjadi.

Child Welfare League Foundation menunjukkan adanya data bahwa dari 11.746 pelaku kekerasan pada 2020, 4.522 di antaranya mengaku terbiasa dengan hukuman yang berupa kekerasan fisik atau disiplin lain yang tidak pantas.

Selanjutnya, dengan adanya kasus 10 anak hilang karena pelecehan orang tua pada paruh pertama tahun 2021, Pai Li-Fang mengulangi harapan yayasan bahwa advokasi yang berkelanjutan akan membantu melindungi anak-anak.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Taipei Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x