Network
Dr Jia dan rekan mempelajari hasil 90 hari pada 1.216 korban stroke. Mereka awalnya diobati dengan obat penghilang gumpalan atau terapi penghilangan mekanis.
Baca Juga: Manfaat Seledri untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Dapat Turunkan Tekanan Darah
Para peserta dirawat antara 2018 dan 2022 di salah satu dari 59 pusat kesehatan di Tiongkok. Mereka semua dirawat secara intensif.
Peserta dipilih secara acak untuk menerima butylphthalide atau plasebo serupa yang diberikan dengan injeksi intravena setiap hari selama 14 hari pertama, diikuti dengan 76 hari kapsul oral.
Sedangkan hasilnya adalah butylphthalide bekerja lebih baik dibanding plasebo. Sedangkan penelitian pada hewan menunjukkan berbagai kemungkinan mekanisme untuk keberhasilan butylphthalide.
Dr Jia berkata, dikutip dari dailymail: "Langkah selanjutnya harus menyelidiki mekanisme yang tepat dari butylphthalide pada manusia."
Baca Juga: Cara Menanam Seledri dari Biji, Mulai dari Persiapan Hingga Persemaian
Stroke mempengaruhi sekitar 100.000 warga Inggris setiap tahunnya. Ada 1,3 juta orang yang selamat di Inggris. Sehingga hasil penelitian ini bisa menjadi sebuah cahaya baru bagi penderita stroke.
Kesimpulan akhir sementara adalah butylphthalide, obat yang awalnya terbuat dari biji seledri, belum siap untuk digunakan dalam pengobatan stroke standar. Namun, hasil ini memerlukan pertimbangan studi lebih lanjut.***
