Network
MALANG TERKINI - Pada umumnya penyakit kanker sering diketahui diderita oleh orang dewasa. Namun, penyakit memang tidak mengenal usia. Penyakit berbahaya ini pun bisa diderita oleh anak-anak.
Meskipun jarang terjadi, penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi mimpi buruk bagi semua orang tua. Bukan hanya bagi orang tua, bagi anak yang mengidap penyakit tersebut dapat memberikan dampak emosional yang besar.
Kanker atau tumor ganas merupakan pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak dapat dikendalikan dan terus bertambah dan semakin bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker ini dapat menyelinap ke jaringan sekitar dan membentuk anak sebar. Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak di bawah usia 18 tahun termasuk anak yang masih di dalam kandungan.
Baca Juga: 7 Manfaat dari Air Timun, Salah Satunya Kaya Akan Antioksidan yang Dapat Membantu Mencegah Kanker
Penyakit berbahaya ini akan lebih sulit dideteksi jika menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa, sebab anak-anak belum mampu mengatakan apa yang mereka rasakan secara terperinci. Oleh karena itu, pentingnya mengetahui jenis serta gejala kanker pada anak sehingga penanganannya lebih cepat dan persentase kesembuhannya pun menjadi lebih besar.
Jenis kanker dan gejala yang ditimbulkan pada anak
1. Leukimia
Leukimia adalah penyakit yang menyerang sel darah putih dan paling banyak menyerang pada anak. Angka kejadiannya 30 hingga 40 persen dengan umur tersering penderitanya 3 sampai 6 tahun.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, gejala yang timbul dari penyakit leukimia ini yakni:
Baca Juga: Waspada, Jamur Berbahaya Penyebab Kanker Nomor 1 Ini Jarang Disadari dan Sering Dikonsumsi
- Wajah pucat dan lemah
- Anak menjadi rewel
- Nafsu makan yang menurun
- Demam timbul tanpa sebab yang jelas
- Terjadi pembesaran pada organ hati, limpa, dan kelenjar getah bening
- Kejang hingga turunnya kesadaran
- Pendarahan kulit dan atau pendarahan yang tiba-tiba
- Nyeri tulang, ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan dan lebih sering minta digendong
- Dan untuk anak laki-laki, pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma merupakan tumor ganas primer yang menyerang mata tepatnya pada bagian lapisan dalam mata yaitu retina. Penyakit ini sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun dengan umur tersering penderitanya 0,5 hingga 2 tahun dan persentase angka kejadiannya 20 sampai 30 persen.
Gejala yang ditimbulkan pada tubuh anak yaitu:
- Timbulnya berupa manik mata berwarna putih
- Peradangan jaringan bola mata
- Pembesaran pada bola mata
- Mata kucing, ditandai dengan mata bersinar kekuningan saat malam
- Mata juling dan kemerahan
- Penglihatan menjadi buram hingga terjadi kebutaan
3. Osteosarkoma
Osteosarkoma atau kanker tulang adalah keganasan yang menyerang tulang khususnya tulang paha dan kaki. Sama seperti retinoblastoma, angka kejadian yang terjadi mencapai persentase 20 sampai 30 persen dengan umur tersering penderitanya pada usia di atas 10 tahun.
Gejala yang muncul pada jenis kanker ini adalah:
- Ditandai dengan gejala nyeri tulang khususnya terjadi di malam hari atau setelah melakukan aktivitas
- Patah tulang setelah melakukan aktivitas rutin
- Pembengkakan, ditandai dengan adanya kemerahan dan hangat di area nyeri tulang
- Gerakan tulang menjadi terbatas
- Demam, merasakan cepat lelah, dan pucat
- Penurunan berat badan
- Sering merasakan nyeri yang menetap di area punggung
4. Karsinoma Nasofaring
Karsinoma nasofaring merupakan tumor yang ganas yang menyerang daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala yang harus diperhatikan sejak dini dari jenis kanker ini di antaranya:
Baca Juga: 7 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Kanker
- Ingus yang bercampur dengan darah
- Hidung tersumbat
- Pilek dan air ludah yang kental
- Terjadinya mimisan
- Nyeri yang dirasakan pada telinga
- Telinga terasa berdengung
- Terjadinya tuli pada sebelah telinga
- Adanya rasa penuh di telinga
5. Neuroblastoma
Jenis kanker yang ini adalah tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Persentase angka kejadian dari kanker ini terbilang kecil dibandingkan yang lainnya dengan 7 sampai 11 persen dan umur tersering penderitanya pada usia 2 hingga 4 tahun.
Gejala yang muncul antara lain:
- Adanya pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol
- Merasakan nyeri pada tulang
- Perut terasa penuh dan diare
- Gangguan fungsi kandung kemih dan usus
- Adanya pembengkakan di leher
- Kelopak pada satu sisi mata menurun
- Kontraksi pupil dan mata kering
6. Limfoma Maligna
Penyakit ini adalah salah satu jenis kanker darah yang menyerang jaringan getah bening yang bersifat padat. Sama seperti jenis neuroblastoma, persentase angka kejadiannya terbilang kecil di angka 7 sampai 15 persen dengan umur tersering penderitanya pada usia 6 hingga 10 tahun.
Baca Juga: Manfaat Pare untuk Kesehatan Menurut Dokter Fery: Mencegah Penyakit Kanker?
Gejala yang timbul dan perlu diwaspadai di antaranya:
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha dan tidak merasakan nyeri
- Tersumbatnya saluran pencernaan
- Mengalami sesak napas
- Nafsu makan berkurang yang menyebabkan turunnya berat badan
- Sering keringat malam
- Demam, mudah lemah dan lesu
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, persentase jumlah kanker anak 3 sampai 5 persen dari keseluruhan penyakit kanker, tetapi menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak pada rentang usia 5 hingga 14 tahun.
Dalam menghindari pertambahan kasus kanker pada anak, diperlukan penemuan dini dalam kasus kanker ini. Petugas kesehatan terutama orang tua yang menemani si kecil setiap harinya diharapkan paham dan mampu mengenali gejala-gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Jika orang tua mengenali dan mencurigai adanya gejala-gejala di atas, sebaiknya segera bawa ke puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya guna mengkonfirmasi kepada tenaga ahli apakah gejala tersebut merupakan gejala kanker atau bukan. Sebelum terlambat dan mimpi buruk itu datang menghampiri, lebih baik mencegah dengan sesegera mungkin ke dokter daripada harus menjalani pengobatan yang juga tidak mudah bagi si kecil.***
