Kedua kelompok terpapar udara yang dimurnikan. Usia yang berbeda digunakan untuk menentukan dampak potensial dari paparan partikel selama tahap kehidupan yang sangat rentan, yaitu usia muda yang masih berkembang dan orang tua.
Hasil uji peneliti menunjukkan penumpukan plak otak penyebab timbulnya Alzheimer
Peneliti melakukan pengujian terkait dengan tugas memori dan fungsi kognitif dan menemukan bahwa kedua tolok ukur tersebut terganggu oleh paparan partikel. Mereka juga menemukan bahwa model lama mereka (12 bulan pada saat analisis) menunjukkan penumpukan plak otak dan aktivasi sel glial, yang keduanya diketahui meningkatkan peradangan yang terkait dengan timbulnya penyakit Alzheimer.
"Polusi udara adalah salah satu dari sedikit faktor risiko lingkungan yang menonjol dan dapat dimodifikasi dalam penyakit Alzheimer," kata rekan penulis Michael Kleinman, PhD, asisten profesor kesehatan lingkungan dan pekerjaan di Program Kesehatan Masyarakat UCI.
Peneliti juga menyebut bahwa bukti yang ada, dinilai sangat mengkhawatirkan. Dan sangat penting bagi kita untuk mengambil tindakan untuk mengadopsi peraturan yang efektif dan berbasis bukti. Menyebarkan kesadaran tentang perubahan gaya hidup, dan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas udara secara global.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri ‘Frenemy’, Teman tapi Musuh di Tempat Kerja
Para peneliti berharap agar badan pengatur publik dan lingkungan dapat mempercepat upaya untuk mengurangi tingkat partikel, untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan kondisi kesehatan serius lainnya.***