Menyembelih Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha, Pelajaran Cinta dari Nabi Ibrahim

9 Juli 2022, 21:23 WIB
KH. Luqman Hakim mengungkapkan bahwa di dalam menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha terdapat pelajaran cinta dari Nabi Ibrahim /pexels/Naomi Salome/

MALANG TERKINI  - Penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapat perintah menyembelih putranya.

Di dalam ibadah penyembelihan kurban itu terdapat pelajaran cinta dari Nabi Ibrahim untuk umat. Hal tersebut disampaikan KH. Luqman Hakim.

"Ada pelajaran dari nabiyullah Ibrahim 'alaihissalam mengenai cinta, cinta kepada Allah dan kepada Rasul," tutur dia.

Baca Juga: Cara Pemotongan Hewan Kurban yang Halal, Benar, dan Tidak Membahayakan

KH. Luqman menceritakan bahwa Nabi Ibrahim sempat diberi cobaan tidak mempunyai putra selama puluhan tahun.

Lalu ia berdoa dan diberi putra, yaitu Ismail melalui Hajar, kemudian juga Ishaq yang lahir dari Sarah.

Pengasuh ponpes Raudhatul Muhibbin Bogor tersebut menceritakan bahwa Nabi Ibrahim sangat cinta kepada putranya, apalagi ia diberi tahu kelak anak itu menjadi nabi dan rasul pemimpin umat.

Baca Juga: Link Download Apk Stumble Guys Untuk PC atau Laptop Cepat Nikmati Keseruan Multiplayer Royal

Selain itu, dari keturunan Ismail juga akan lahir puncak dari nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam.

"Sebagai orang tua sangat bangga, sangat cinta. Rasa cinta yang tiba-tiba melebihi cintanya kepada Allah, langsung diberi cobaan oleh Allah, 'Kamu harus kurbankan, sembelih anakmu'," kata KH. Luqman.

Menurut CEO Cahaya Sufi Mag tersebut, berkurban dengan menyembelih putra itu juga harus dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk melawan dirinya.

Dan bagi Ismail, karena penyembelihan itu adalah perintah Allah kepada ayahnya, ia pun rela dikurbankan.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Arafah 2022 Bahasa Arab, Latin dan Artinya

"Jadi, apa sebenarnya yang kita petik di sini? Dengan sekadar berkurban, menyembelih, kalau di kita: sapi, kerbau, atau kambing. Itu adalah sebuah anjuran yang menumbuhkan sebuah cinta. Karena yang kita miliki sebenarnya adalah dari Allah subhanahu wa ta'ala, bukan dari diri kita," ungkapnya.

Direktur Sufi Center Jakarta tersebut juga menyampaikan bahwa di dalam surat Al-Kautsar terdapat tiga 'pointers'.

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) kebaikan yang banyak

Baca Juga: Kapan Tahun Baru Islam 1444 H? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Doa Awal dan Akhir Tahun

"Satu, mengenai nikmat Allah yang harus kita syukuri lewat kurban. Karena syukur itu sebenarnya yang mengikat nikmat Allah," ungkap KH. Luqman.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: Maka sholatlah karena Tuhanmu, dan berkurbanlah

"Jadi, perwujudan dari syukur tadi, manusia jangan pernah melupakan sholat. Sholat itu tonggak agama. Tetapi, pendidikan sosial ini harus diawali dengan kurban," tuturnya.

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Artinya: Sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus

"Kenapa ini dikaitkan dengan orang-orang yang mencela, mencaci. Karena apa? Orang-orang yang suka mencaci Nabi, mencaci kebajikan, mencaci agama, itu tidak memiliki nilai-nilai sosial, sebenarnya. Atau sebaliknya, kalau memang orang itu mencintai agama, ya harus memiliki nilai sosial," terang KH. Luqman Hakim, dikutip dari tayangan di kanal YouTube SufiNews Official.**

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler