"Sebagai orang tua sangat bangga, sangat cinta. Rasa cinta yang tiba-tiba melebihi cintanya kepada Allah, langsung diberi cobaan oleh Allah, 'Kamu harus kurbankan, sembelih anakmu'," kata KH. Luqman.
Menurut CEO Cahaya Sufi Mag tersebut, berkurban dengan menyembelih putra itu juga harus dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk melawan dirinya.
Dan bagi Ismail, karena penyembelihan itu adalah perintah Allah kepada ayahnya, ia pun rela dikurbankan.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Arafah 2022 Bahasa Arab, Latin dan Artinya
"Jadi, apa sebenarnya yang kita petik di sini? Dengan sekadar berkurban, menyembelih, kalau di kita: sapi, kerbau, atau kambing. Itu adalah sebuah anjuran yang menumbuhkan sebuah cinta. Karena yang kita miliki sebenarnya adalah dari Allah subhanahu wa ta'ala, bukan dari diri kita," ungkapnya.
Direktur Sufi Center Jakarta tersebut juga menyampaikan bahwa di dalam surat Al-Kautsar terdapat tiga 'pointers'.
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) kebaikan yang banyak
Baca Juga: Kapan Tahun Baru Islam 1444 H? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Doa Awal dan Akhir Tahun
"Satu, mengenai nikmat Allah yang harus kita syukuri lewat kurban. Karena syukur itu sebenarnya yang mengikat nikmat Allah," ungkap KH. Luqman.