Network
MALANG TERKINI – Sering sekali orang bertanya-tanya, kenapa saya yang jarang makan makanan yang dibakar bisa terkena penyakit kanker dan penyakit hati?
Perlu diketahui, penyebab utama kanker tidak hanya berasal dari makanan asin, bakar-bakaran, dan olahan yang berbahaya lainnya.
Ada satu penyebab kanker yang berasal dari bahan alami yang diam-diam masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari. Apakah itu?
Baca Juga: 3 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi pada Tubuh, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Aflatoksin merupakan senyawa toksik yang dihasilkan oleh Aspergillus sp. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur. Aspergillus flavus dikenal sebagai penghasil utama Aflatoksin.
Jamur penyebab kanker
Jamur ini mempengaruhi banyak produk pertanian, terutama kacang-kacangan dan biji-bijian seperti jagung, beras, gandum, dan sorgum. Menelan produk pertanian yang mengandung aflatoksin dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
Selain produk pertanian, beberapa penelitian menemukan bahwa susu sapi mengandung aflatoksin. Karena ternak memakan pakan yang mengandung aflatoksin. Paparan aflatoksin yang terakumulasi dalam tubuh manusia dan hewan dapat menimbulkan efek hepatotoksik (kerusakan hati), hepatokarsinogenik (kanker hati), mutagenik, teratogenik dan imunosupresif, yaitu melemahnya pertahanan tubuh.
Aflatoksin dapat meningkatkan risiko kanker dan menghambat pertumbuhan pada anak. Selain itu, ibu hamil yang terpapar aflatoksin bisa menghambat pertumbuhan janin.
Baca Juga: Kasus Diabetes Melitus pada Anak Meningkat, Ini Penyebab dan Cara Pencegahannya
Iklim hangat di Indonesia yang hangat sangat meningkatkan resiko tingginya tingkat Aflatoksin. Bahkan Aflatoksin ini menjadi kendali ekspor pangan di Indonesia, terutama jagung, kacang tanah, biji pala, dan coklat. Karena regulasinya benar-benar ketat untuk ekspor internasional.
Jenis makanan yang sering terkontaminasi jamur Aspergillus flavus
Lalu, makanan apa saja sih yang sering terkontaminasi jamur Aspergillus flavus?
1. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan jenis makanan yang tinggi akan pati dan sering terkontaminasi racun Aflatoksin. Dalam proses panen atau produksi kacang-kacangan ini tidak boleh dalam keadaan lembab. Karena meningkatkan resiko munculnya Aspergillus flavus yang mengandung Aflatoksin.
Kalau melihat kacang-kacangan yang berjamur, keras, dan penampilannya sangat tidak layak untuk dimakan, itu bisa pertanda kacang-kacangan ini telah terkontaminasi Aflatoksin.
Baca Juga: Detoksifikasi Tubuh Secara Alami, Jangan Lupakan 6 Buah Ini!
2. Cerelia
Cerelia ini termasuk biji-bijian seperti beras putih, beras merah, beras hitam, beras ketan, dan yang paling sering adalah jagung. Kenapa jagung? Karena jagung dalam proses panen , produksi, bahkan sampai penyimpanan biasanya dalam jumlah besar menyebabkan kelembaban yang meningkatkan resiko munculnya Aspergillus flavus.
Jika menemukan jagung yang mulai muncul warna-warna kehitaman pada pangkal biji, jangan dikonsumsi.
3. Hewan dan produk turunannya
Sering sekali jagung atau kacang-kacangan yang sudah berjamur diberikan kepada hewan ternak. Akibatnya hewan yang mengonsumsi pakan yang mengandung Aflatoksin itu dapat mengalami pencemaran dalam kesehatannya. Seperti kerusakan hati, kerusakan ginjal, menurunnya kualitas dan pertumbuhan pada hewan ternak.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Manfaat Daun Melinjo
4. Peralatan memasak dari kayu
Perlu diketahui, peralatan dari kayu yang tidak dicuci dengan bersih. Sebenarnya kayu sendiri tidak menimbulkan Aspergilus flavus, namun setelah alat memasak itu digunakan untuk proses memasak jagung , beras ketan, ataupun kacang tanah dengan kandungan patin tinggi namun tidak dicuci dengan bersih, maka berlalunya waktu akan menumbukan jamur Aspergillus flavus.
Itulah bahaya Aspergillus flavusdan beberapa jenis makanan yang seringkali terkontamiasi jamur penyebab kanker. Semoga informasi di atas berguna.***
