Studi Temukan Paparan Polusi Udara Tingkatan Risiko Aritmia Jantung

- 15 Mei 2023, 19:49 WIB
Ilustrasi. Paparan polusi udara terkait dengan peningkatan risiko aritmia
Ilustrasi. Paparan polusi udara terkait dengan peningkatan risiko aritmia / // Freepik/ studio4rt

MALANG TERKINI – Sebuah studi komprehensif yang dilakukan di sebanyak 322 kota di China menunjukkan bahwa paparan akut terhadap polusi udara, dikaitkan dengan peningkatan risiko aritmia, yakni kondisi detak jantung tidak teratur.

Kondisi aritmia umum fibrilasi atrium dan atrial flutter, diketahui dapat berkembang menjadi penyakit jantung yang lebih serius. Risiko ini dinilai memengaruhi sekitar 59,7 juta orang di seluruh dunia.

Polusi udara adalah faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi, tetapi bukti yang menghubungkannya dengan aritmia masih dinilai tidak konsisten.

Baca Juga: Top 5 Zodiak Paling Misterius, Kamu Salah Satunya?

Untuk menentukan apakah ada hubungannya, peneliti China mengevaluasi paparan polusi udara setiap jam dan gejala aritmia yang tiba-tiba muncul menggunakan data dari 2.025 rumah sakit di 322 kota di China.

Dilansir Malang Terkini dari Hindustan Times, polusi udara di China jauh di atas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia untuk kualitas udaranya, dan para peneliti melakukan analisis menggunakan konsentrasi polutan udara dari stasiun pemantauan terdekat dengan rumah sakit pelapor.

Risiko aritmia terjadi selama beberapa jam pertama dan bertahan hingga 24 jam sejak paparan

Menurut Dr. Renjie Chen, School of Public Health, Fudan University, Shanghai, China, mengatakan bahwa para peneliti menemukan jika paparan akut terhadap polusi udara ambien dikaitkan dengan peningkatan risiko aritmia simtomatik.

Risiko mulai muncul dalam beberapa jam pertama setelah paparan terjadi, kemudian bertahan hingga mencapai 24 jam.

Baca Juga: 30 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Menginjak Usia 30

Studi ini melibatkan 190.115 pasien dengan aritmia simtomatik onset akut, termasuk fibrilasi atrium, atrial flutter, detak prematur (berasal dari atrium atau ventrikel jantung) dan takikardia supraventrikular.

Semakin besar paparan, semakin besar risiko aritmia yang merusak fungsi saraf otonom

Paparan polusi udara ambien paling kuat dikaitkan dengan takikardia supraventricular dan atrial flutter. Kemudian diikuti oleh fibrilasi atrium, serta detak jantung prematur. Selain itu, di antara 6 polutan, nitrogen dioksida (NO2) memiliki hubungan yang paling kuat dengan keempat jenis aritmia, dan semakin besar paparannya, semakin kuat hubungannya.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa polusi udara mengubah aktivitas elektrofisiologi jantung dengan menginduksi stres oksidatif dan peradangan sistemik, memengaruhi banyak saluran membran, serta merusak fungsi saraf otonom.

Para peneliti mencatat dan menggarisbawahi kebutuhan untuk melindungi orang yang berisiko selama polusi udara yang berat.

Baca Juga: Wanita Lajang di China Diusulkan Bekukan Sel Telur, Susul Turunnya Angka Populasi Selama 6 Dekade

Peneliti menyebut bahwa hasil uji studi menambah bukti efek kardiovaskular yang merugikan dari polusi udara. Hal ini juga dilakukan agar semua orang dapat menyoroti pentingnya mengurangi paparan polusi udara lebih lanjut, dan melakukan perlindungan terhadap populasi yang rentan di seluruh dunia.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x