Tindakan biasanya dianggap sebagai pelecehan jika konsisten dan berlanjut dari waktu ke waktu. Misalnya terus-menerus menekan dan menakut-nakuti orang lain. Perilaku ini, jika dilihat secara individual mungkin dianggap tidak menyinggung, tetapi pengulanganlah yang menghasilkan pelecehan.
Namun, insiden satu kali juga dapat dianggap sebagai pelecehan jika terbukti parah dan berdampak signifikan pada korban.
3 Jenis pelecehan di tempat kerja yang umum terjadi
Di bawah ini adalah beberapa masalah pelecehan di tempat kerja paling umum yang dapat ditemui di kantor:
1. Diskriminasi
Praktik diskriminatif dapat mencakup pengucilan sosial, penolakan promosi, atau tunjangan dan perlakuan yang tidak setara terhadap karyawan. Hal ini seringkali didasarkan pada karakteristik yang dilindungi (seperti jenis kelamin, ras, atau usia) tetapi juga dapat disebabkan oleh status sosial ekonomi, latar belakang pendidikan, atau kebangsaan yang berbeda. Diskriminasi tersebut dapat dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar.
Baca Juga: Susul Jepang, Giliran Italia Alami Krisis Angka Kelahiran
2. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual didefinisikan sebagai rayuan dan perilaku seksual yang tidak diinginkan terhadap bawahan atau rekan kerja. Ini adalah pelanggaran pelecehan di tempat kerja yang serius. Mencegah pelecehan seksual di tempat kerja harus menjadi prioritas.
Ini bisa dalam bentuk yang berbeda, bentuk pelecehan seksual yang paling umum adalah kekerasan fisik, sentuhan, komentar tentang penampilan, gerakan sugestif seksual, dan e-mail atau pesan teks yang melecehkan.
Dalam beberapa kasus, pelecehan seksual bisa jadi sulit untuk diidentifikasi, terutama karena pelaku pelecehan sering kali berusaha untuk tidak kentara. Jika ada interaksi fisik atau jenis interaksi lainnya dengan rekan kerja yang membuat kita merasa bersalah, kemungkinan besar itu adalah pelecehan.