Kongres setujui tuntut Castillo
Sebelumnya, Kongres Peru menyetujui laporan pada Jumat yang merekomendasikan Kantor Kejaksaan agar menuntut mantan Presiden Pedro Castillo atas dugaan kejahatan terorganisir dan korupsi.
Mosi tersebut disetujui dengan capaian suara ssebanyak 59, 22 suara yang menolak serta tiga abstain.
Jaksa Agung Peru, Patricia Benavides melaporkan tuduhan tersebut tahun lalu.
Laporan tersebut mengatakan Castillo diduga memimpin organisasi kriminal supaya mendapat laba ilegal dari penawaran pekerjaan umum yang curang.
Kongres juga menyetujui dakwaan kepada mantan Menteri Transportasi dan Komunikasi Juan Silva dan mantan Menteri Perumahan, Pekerjaan Sipil dan Sanitasi Geiner Alvarado karena diduga memimpin mafia.
Baca Juga: Sebelum Putuskan Berpuasa, Ibu Hamil Disarankan untuk Konsultasi Terlebih Dahulu
Eduardo Pachas, pengacara Castillo gagal meminta agar dia bisa ajukan pembelaan diri secara langsung, Namun Lady Camones menolak hal tersebut karena status Castillo sudah menjadi tahanan dan dilarang untuk hadir di parlemen.
Pada 7 Desember 2022 yang lalu, ia dilengserkan karena mencoba membubarkan kongres melalui dekrit agar bebas dari pemakzulan atas tuduhan korupsi.
Kerusuhan besar terjadi sejak saat itu yang menentang penggulingan kekuasaan Castillo dan menuntut Presiden baru, Dina Boluarte agar lengser dengan cepat.
Suntikan dana 9 Miliar pada pertengahan protes
Pada Selasa, 28 Februari 2023. Pemerintah Peru mengumumkan peluncuran lebih dari 30 proyek sektor publik-swasta dengan suntikan dana hampir 9 miliar dolar AS, mereka harap ekonomi kembali pulih pasca badai protes keras anti-pemerintah.