Menurut World Federation for Mental Health (WFMH), antara 75% hingga 95% orang dengan gangguan mental di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan mental sama sekali.
WFMH juga bertujuan untuk menyoroti kesenjangan pelayanan kesehatan mental.
Baca Juga: Apakah Diet Pada Ibu Hamil Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak? Begini Jawaban Psikolog
WFMH menerangkan bahwa kurangnya investasi dalam kesehatan mental yang tidak proporsional dengan anggaran kesehatan secara keseluruhan, berkontribusi pada kesenjangan perawatan kesehatan mental.
Profesor Gabriel Ivbijaro dari WFMH menyampaikan bahwa sekaya apapun sebuah negara, tidak ada negara yang siap menghadapi kesenjangan pelayanan kesehatan selama pandemi Covid-19.
Ia menambahkan, pandemi telah dan akan terus mempengaruhi banyak orang, dari segala usia, melalui infeksi dan penyakit. Kadang-kadang mengakibatkan kematian yang membuat anggota keluarganya terpukul.
Baca Juga: 7 Penyebab Seseorang Punya Mental Block, Salah Satunya Curiga
Selain itu, pandemi Covid-19 merugikan masyarakat secara ekonomi dengan hilangnya pekerjaan dan ketidakamanan bekerja akibat isolasi sosial.
Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah kesempatan bagi organisasi-organisasi di dunia untuk meningkatkan kesadaran dan kesehatan masyarakat dengan menjangkau khalayak untuk menyerukan perubahan.***