Melawan Stigma terhadap Penderita Gangguan Mental

- 23 Oktober 2021, 17:32 WIB
Stigma dan stereotip negatif yang berpengaruh terhadap kehidupan penderita gangguan mental harus dihentikan
Stigma dan stereotip negatif yang berpengaruh terhadap kehidupan penderita gangguan mental harus dihentikan /Pixabay/artbykleiton/

Demikian pula artikel berita dan liputan yang menggambarkan gangguan mental secara dramatis untuk menarik perhatian publik. Contohnya pada 2007, kasus Britney Spears dipublikasikan secara ekstrem dan hal ini berkontribusi pada stigma publik tentang gangguan mental.

Karena media merupakan sumber utama informasi tentang penyakit mental, penggambaran yang salah atau tidak akurat menjadi model yang diintegrasikan oleh masyarakat saat menilai fenomena gangguan mental di sekitar mereka. 

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa unggahan di media sosial dan laporan berita negatif juga mempengaruhi stigma dalam masyarakat. 

Sebaliknya, media sebenarnya dapat mengurangi stigma negatif dengan membagikan laporan dan postingan yang benar mengenai kelainan mental.

Dalam hal ini, media memiliki tanggung jawab dalam cara merepresentasikan gangguan mental sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran dan memperbaiki kesalahpahaman.

Baca Juga: Apakah Diet Pada Ibu Hamil Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak? Begini Jawaban Psikolog

Bagaimana memulai menghilangkan stigma gangguan mental?

Meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan penderita gangguan mental sebagai relawan dapat membantu mengurangi stigma negatif yang selama ini diyakini dengan meningkatkan empati.

Masyarakat juga harus bisa mempertimbangkan kembali bagaimana cara menyikapi hal-hal yang berkenaan dengan gangguan mental dalam bahasa sehari-hari. 

Penggunaan istilah seperti gila, psikopat, idiot, atau terbelakang dalam percakapan bisa melanggengkan stigma negatif pada penderita gangguan mental. 

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah