Istilah-istilah ini tidak hanya berkontribusi pada stigma, tetapi juga meremehkan penderitaan orang yang hidup dengan gangguan mental.
Gangguan mental jarang muncul dengan cara yang sama persis antara satu orang dengan orang lain.
Sehingga, bersikap kritis, mencerdaskan diri sendiri, memperkaya pengetahuan, dan menerapkan kesadaran sosial bisa membantu dalam mendekonstruksi pemahaman yang salah mengenai gangguan mental.
Bahkan, tenaga profesional di lapangan perlu tetap mendapat informasi tentang perawatan berbasis bukti yang diperbarui, sementara para peneliti bekerja untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang relevan kepada publik dengan berbagai cara yang dapat diakses.***