Ini yang Terjadi pada Otak Saat Tidur Nyenyak dan Tidak

- 1 Mei 2023, 20:02 WIB
Penelitian baru telah menemukan mengapa tidur sangat penting bagi otak. Tidur tidak hanya membuang produk limbah otak, tidur juga mengkonsolidasikan ingatan dan melindungi  dari risiko penyakit Alzheimer, dan banyak manfaat lainnya
Penelitian baru telah menemukan mengapa tidur sangat penting bagi otak. Tidur tidak hanya membuang produk limbah otak, tidur juga mengkonsolidasikan ingatan dan melindungi dari risiko penyakit Alzheimer, dan banyak manfaat lainnya /// By Freepik

MALANG TERKINI – Tidur bukan hanya aktivitas berbaring di tempat tidur sambil melamun setiap malam. Namun tidur ternyata adalah cara otak membuang limbah yang terkait dengan penyakit Alzheimer, mengatur emosi, serta mengkonsolidasikan ingatan hari sebelumnya.

Presenter dan penderita insomnia kronis Michael Mosley berbicara dengan para ahli tidur dan melakukan tes untuk mengetahui kerugian sebenarnya, bukan hanya rasa kantuk dari kurang tidur.

Menurut Dr Rachel Sharman, asisten postdoctoral di Sleep and Circadian Neuroscience Institute di University of Oxford, rata-rata orang membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur per malam. kondisi tidur tujuh hingga delapan jam tersebut, empat tahap diulangi beberapa kali yang dikenal sebagai siklus tidur.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Satu Gambar Favorit, Tentukan Tipe Karakteristik Bawaan dan Psikologis Saat Ini

Dr Sharman mengatakan bahwa untuk melakukan semua itu, otak perlu waktu untuk melewati empat tahap tidur setiap malam, yaitu:

4 tahap tidur manusia

Tahap 1: Gelombang otak mulai melambat dari gelombang pendek dan cepat saat bangun. Secara fisik, mata berputar dan kepala mengangguk jika dalam keadaan masih tegak.

Tahap 2: Gelombang otak terlihat mirip dengan Tahap 1 tetapi juga menunjukkan sedikit puncak aktivitas. Otak mempersiapkan diri untuk belajar dan memproses ingatan hari itu untuk tahap tidur selanjutnya.

Tahap 3: Gelombang otak lambat diproduksi dan inilah saat tidur nyenyak terjadi. Ini adalah tahap penting untuk perbaikan fisiologis, memori, dan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Studi: Perempuan Mengaku Tidak Menyukai Bos Perempuan, Simak Faktanya

Tahap 4: Gelombang otak kembali ke pola yang lebih pendek dan lebih cepat, serupa dengan saat bangun. Inilah saat tidur rapid eye movement (REM) terjadi. Tubuh lumpuh tetapi mata bergerak cepat. Ini juga adalah saat mimpi hidup terjadi dan merupakan tahap penting untuk pengaturan emosi

Faktanya menurut Sleep Foundation, jika bisa melewati empat hingga enam siklus tidur per malam, yang rata-rata, masing-masing berlangsung sekitar 90 menit. Tubuh akan memberi kita ide yang lebih baik.

Selain itu, penelitian mendukung hal ini, karena ketika seseorang tidak cukup tidur, maka akan membuat diri berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, disfungsi metabolisme, dan bahkan kanker.

Pengaruh tidur pada kualitas hidup manusia

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, berikut adalah hasil dari beberapa penelitian yang membahas bagaimana tidur yang cukup tidak hanya membuat seseorang tidak mengantuk saat rapat, tetapi juga akan membuat hidup lebih lama dan lebih sehat.

1. Membantu mendetoksifikasi otak

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 1 hingga 7 Mei 2023: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Tidur nyenyak dapat mendetoksifikasi otak dan membuang racun seperti amyloid yaitu protein yang terlibat dalam penyakit Alzheimer.

2. Meningkatkan memori

Profesor Gina Poe dari University of California, mengatakan bahwa tidur nyenyak dapat melayani konsolidasi dan restrukturisasi memori.

3. Menonaktifkan gen kekebalan secara berlebihan

Profesor Simon Archer dari University of Surrey mengatakan bahwa kurang tidur menyebabkan beberapa gen diaktifkan secara berlebih dan dihidupkan kembali ketika biasanya tidak demikian. Misalnya, sistem kekebalan tubuh menjadi bekerja berlebihan padahal seharusnya tidak, dan itu bukan hal yang baik, karena tubuh tidak memiliki patogen untuk ditanggapi.

4. Menjaga berat badan

Baca Juga: 10 Tips Hilangkan Kebiasaan Terlalu Sering Ucapkan Kata ‘Maaf’

Dr Wendy Hall, ilmuwan nutrisi di King's College London mengatakan bahwa ada dua hormon yang perlu diketahui yaitu leptin dan ghrelin. Leptin berperan dalam regulasi berat tubuh yang diproduksi oleh sel-sel lemak di dalam tubuh. Ketika mendapatkan lebih banyak simpanan lemak dalam tubuh, kadar leptin naik dan memberi tahu otak bahwa simpanan lemak sudah cukup.

Namun, mereka yang kurang tidur cenderung memiliki tingkat leptin yang lebih rendah, yang berarti tubuh mereka tidak mendapatkan sinyal bahwa cadangan lemak cukup.

Ghrelin, di sisi lain, adalah hormon yang mengatur rasa lapar dan kadarnya naik ketika belum makan untuk sementara waktu. Ada beberapa bukti bahwa kadar ghrelin lebih tinggi pada orang yang kurang tidur, sehingga mereka terus menerus mendapatkan sinyal lapar.

Itulah yang akan terjadi pada otak jika melakukan tidur nyenyak atau kekurangan tidur, serta efeknya untuk kesehatan tubuh.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x