Apa Itu Intermittent Explosive Disorder? Gangguan Kesehatan Mental Ditandai Reaksi Emosi Berlebihan

- 4 Mei 2023, 18:19 WIB
Ilustrasi. Intermittent Explosive Disorder (IED)
Ilustrasi. Intermittent Explosive Disorder (IED) /// Pexels/ Andrea Piacquadio

Intermittent Explosive Disorder adalah salah satu dari beberapa gangguan kontrol impuls.

Orang dengan IED, sekitar 80 persen memiliki kondisi kesehatan mental lain, seperti gangguan kecemasan, disabilitas intelektual, gangguan eksternalisasi, autisme, dan umumnya bipolar.

Siapa yang dapat dipengaruhi oleh Intermittent Explosive Disorder?

Intermittent Explosive Disorder (IED) dapat menyerang anak-anak berusia 6 tahun ke atas dan orang dewasa. Orang dewasa yang didiagnosis IED biasanya berusia kurang dari 40 tahun.

IED lebih sering memengaruhi orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir daripada orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir.

Berdasarkan penelitian, sekitar 1,4 persen hingga 7 persen orang mengalami gangguan kesehatan mental Intermittent Explosive Disorder.

Baca Juga: Studi Baru: Vaksin Covid-19 Tidak Sebabkan Gangguan Menstruasi Serius

Apa saja tanda dan gejala Intermittent Explosive Disorder?

Pola ledakan amarah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi atau peristiwa yang menyebabkannya, menjadi tanda utama seseorang mengalami Intermittent Explosive Disorder yang perlu diperhatikan.

Orang dengan IED sebetulnya mereka sadar bahwa ledakan kemarahan mereka tidak pantas. Tetapi mereka merasa tidak dapat mengontrol tindakannya saat episode tersebut.

Ledakan agresif ditandai dengan:

- Impulsif (tidak terencana),
- Terjadi dengan cepat setelah diprovokasi,
- Bertahan tidak lebih dari 30 menit,
- Menyebabkan penderitaan yang signifikan,
- Menyebabkan masalah baik di lingkungan sekolah, tempat kerja atau di rumah.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x