Sedang menurut Alice H Lichtenstein, seorang profesor ilmu gizi dan kebijakan di Sekolah Ilmu dan Kebijakan Gizi Friedman di Universitas Tufts, tidak penting untuk terlalu terpaku pada angka. Karena kebutuhan nutrisi akan bergantung pada berat badan, tingkat aktivitas, usia, dan kondisi kesehatan.
Ia mengungkap bahwa yang terpenting adalah berfokus pada apa yang dinikmati dan yang membuat diri kita merasa berenergi.
2. Memberi perhatian ekstra pada protein
Satu hal yang harus diprioritaskan saat merencanakan sarapan adalah protein. Banyak orang memprioritaskan protein, dengan lebih memilih makanan tinggi lemak jenuh, seperti bacon atau sosis, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tubuh membutuhkan protein untuk mempertahankan massa otot, metabolisme, dan kekuatan fisik, tetapi hanya dapat menggunakan sekitar 25 hingga 35 gram protein per makanan untuk tujuan tersebut.
Baca Juga: Waspada Paparan Cuaca Panas Ekstrem, Bisa Picu Kendaraan Terbakar
Jadi jika melewatkan sarapan atau tidak makan protein saat sarapan, maka tubuh akan kehilangan kesempatan untuk menggandakan protein.
3. Cukupi kebutuhan nutrisi
Cukupi kebutuhan kalsium, Vitamin D, potasium, dan serat. Seiring waktu, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah, di antaranya tulang rapuh, kesehatan usus yang buruk dan tekanan darah tinggi.
Sebagian besar susu sapi diperkaya kalsium, Vitamin D, dan potasium, kebanyakan sereal mengandung Vitamin D (pastikan untuk memilih yang tinggi serat dan rendah gula tambahan), pisang, jeruk, dan banyak buah kering mengandung kalium, dan oat kaya akan serat.