Apa Itu Lupus? Simak 5 Fakta Singkat tentang Penyakit Autoimun Ini

- 11 Mei 2023, 17:18 WIB
Ilustrasi. Lupus lebih banyak menyerang wanita dengan kemungkinan 13 kali lebih besar dibandingkan pria
Ilustrasi. Lupus lebih banyak menyerang wanita dengan kemungkinan 13 kali lebih besar dibandingkan pria / // Freepik/ DCStudio

MALANG TERKINI – Systemic lupus erythematosus atau lebih dikenal dengan lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang organ atau jaringan di dalam tubuh.

Lupus dapat berkembang ketika sistem kekebalan tubuh, yang biasanya melawan infeksi dan melindungi tubuh, berbalik menyerang jaringan sehat seperti jantung, paru-paru, ginjal, kulit, dan persendian.

Gejala lupus berbeda untuk setiap orang, mulai dari ringan hingga berat. Orang dengan lupus sering mengalami periode remisi, ketika gejala mereda atau hilang, dan periode kambuh, ketika gejala baru berkembang atau gejala yang ada menjadi lebih buruk.

Baca Juga: 7 Buah Favorit Ini Dapat Tentukan Tipe Kepribadian Seseorang

Meskipun setiap orang dapat mengidap penyakit lupus, wanita berusia antara 15 hingga 44 tahun memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan pria.

Fakta tentang penyakit lupus

Dilansir Malang Terkini dari verywell health, diperkirakan ada setidaknya 5 juta orang yang hidup dengan lupus di seluruh dunia. Berikut adalah 5 fakta singkat dan statistik yang menyoroti lupus, sangat penting untuk diketahui:

1) Lupus adalah diagnosis yang sering dilewatkan

Bentuk lupus yang paling umum adalah Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yang dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh. Gejala SLE meliputi kelelahan, nyeri sendi, demam, nyeri otot, penurunan berat badan, ruam, dan peradangan pada jantung, ginjal, mata, paru-paru, hati, limpa, serta pembuluh darah.

Baca Juga: Studi: Musik Bantu Kurangi Nyeri dan Cemas Saat Operasi Caesar

Karena gejala lupus bisa menyebar dengan tidak jelas, maka penyakit ini kerap kali terlewat didiagnosis. Rata-rata, pasien membutuhkan waktu enam tahun untuk menerima diagnosis yang akurat sejak awal gejala mereka.

2) Lupus bisa terjangkit karena faktor genetik

Sementara banyak pasien mengembangkan lupus tanpa riwayat penyakit keluarga, namun ada kemungkinan karena komponen genetik.

Faktanya, lebih dari 100 mutasi genetik telah dikaitkan dengan lupus. Dua puluh persen pasien lupus memiliki orang tua atau saudara kandung yang juga telah didiagnosis mengidap penyakit tersebut. Dan lima persen anak yang lahir dari pasien lupus akan terdiagnosis penyakit ini seumur hidup mereka.

3) Orang tertentu berisiko lebih tinggi terkena lupus

Baca Juga: Google AI Terbaru Siap Saingi Amazon dan Microsoft Corp

Ada beberapa faktor risiko yang kuat dalam perkembangan lupus. Wanita hampir tiga belas kali lebih mungkin menderita lupus daripada pria. Selain itu wanita kulit berwarna, dua hingga tiga kali lebih mungkin menderita lupus dibandingkan ras Kaukasia. Lupus juga paling sering didiagnosis pada pasien usia 15-44 tahun.

4) Lupus dapat didiagnosis dengan tes urin dan darah

Pasien yang memiliki gejala lupus harus menjalani pemeriksaan untuk menguji lupus (serta kemungkinan penyebab lain dari gejalanya). Pengujian untuk lupus melibatkan tes darah dan urin. Dalam beberapa kasus rumit, pasien menjalani biopsi organ untuk menentukan apakah lupus adalah penyebab gejala mereka.

5) Lupus dapat diobati

Meskipun lupus adalah diagnosis yang serius, kabar baiknya adalah ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk pasien yang terkena penyakit ini. Faktanya, 85 hingga 90 persen orang yang didiagnosis dengan penyakit ini akan hidup normal.

Lupus adalah penyakit autoimun kompleks yang lebih sering menyerang wanita, wanita kulit hitam, dan orang kulit berwarna lainnya. Penyebab pasti penyakit lupus tidak diketahui.

Baca Juga: Apa Arti Mimpi Melihat Orang Meninggal?

Meskipun tidak ada obatnya, ada pengobatan untuk memperlambat atau mencegah kerusakan permanen pada tubuh. Tingkat kelangsungan hidup telah meningkat selama beberapa dekade terakhir dengan pilihan pengobatan dan diagnosis yang lebih baik untuk penyakit lupus.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x