Pahami Lebih Dalam Tentang Skizofrenia yang Diduga Diderita oleh Novi Amelia

- 18 Februari 2022, 21:24 WIB
Ilustrasi Penderita Skizofrenia
Ilustrasi Penderita Skizofrenia /Cátia Matos/Pexels/

MALANG TERKINI - Novi Amelia adalah model majalah dewasa yang namanya tidak asing lagi didengar bahkan oleh masyarakat awam.

Namun kabar duka malah datang dari model cantik ini.

Pada 16 Februari 2022, Novi memutuskan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 8 gedung Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Hal ini tentu saja mengejutkan. Banyak pihak yang tidak menyangka dia akan memilih jalan seperti itu.

Baca Juga: Terungkap! Sekuriti Apartemen Sempat Lakukan Hal ini Sebelum Model Novi Amalia Bunuh Diri

Tak banyak yang tahu betul bagaimana kehidupan model satu ini.

Dalam wawancara dengan suatu stasiun televisi yang diunggah pada kanal youtube tvOneNews pada 17 Februari 2022, Rendy A Putra, mantan kuasa hukum Novi Amelia mengungkapkan bahwa Novi mengidap skizofrenia.

Novi pernah bercerita bahwa memang sering ada bisikan-bisikan ketika sedang sendiri bahkan ketika dia menyetir mobil dan menyebabkan kecelakaan pada 2012 lalu.

Rendy juga mengungkapkan beberapa kali mengantarkan Novi ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur untuk mendapat pendampingan psikologis

Banyak pihak yang bertanya, jika memang Novi Amelia menderita skizofrenia, mengapa dia dibiarkan tinggal sendiri di apartemen tersebut?

Baca Juga: Nama Bangkok Diganti Krung Thep Maha Nakhon? Ini Penjelasan dari Office of the Royal Society Thailand

Dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan jika skizofrenia merupakan penyakit mental yang berbahaya.

Lantas apa itu skizofrenia dan bagaimana gejala yang ditimbulkan pengidapnya? Berikut penjelasannya.

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa dan berperilaku.

Menurut National Institute of Mental Health, pengidap skizofrenia sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan.

Faktor penyebab skizofrenia adalah kondisi struktur otak, dan pengaruh bahan kimia seperti obat-obatan.

Baca Juga: WASPADA KOMORBID! Faktor Utama yang Memperparah Gejala Virus Covid-19

Selain itu, kondisi lingkungan juga dapat meningkatkan resiko mengidap skizofrenia.

Menurut Kim T. Mueser, PhD, seorang psikolog klinis dan profesor terapi okupasi, psikologi, dan ilmu otak di Pusat Rehabilitasi Psikiatri di Universitas Boston, Massachusetts, trauma masa kecil, tinggal di perkotaan, kemiskinan, dan diskriminasi terhadap kaum minoritas juga meningkatkan resiko terkena skizofrenia.

Menurut Aliansi Skizofrenia dan Gangguan Terkait di Amerika Serikat, usia rentan mengidap skizofrenia adalah umur 16 sampai 25 tahun.

Sementara itu gejala skizofrenia antara lain halusinasi, delusi, berperilaku aneh, berada di urutan teratas.

Baca Juga: Hubungan antara Nutrisi pada Makanan, Buah, dan Sayuran dengan Kesehatan Mental Anak Usia Sekolah

Gejala lainnya adalah berkurangnya reaksi emosional, seperti lebih banyak diam dan kurang ekspresif.

Pengidapnya juga kurang menikmati hidup, kesulitan memulai dan menyelesaikan aktivitas, serta kurang berinteraksi dengan orang lain.

"Orang yang didiagnosis dengan skizofrenia sering mengalami kecemasan sosial, dan depresi," kata Dr. Philip Yanos, PhD, profesor dan direktur pelatihan klinis di Pelatihan Psikologi Klinis John College of Criminal Justice.

Oleh karena itulah pengidap skizofrenia tak disarankan sendirian apalagi di waktu yang lama.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x